Annissa, Diah Widhi (2021) مراجعة الفقه الإسلامي عن إثبات الحر لمرتكب الاغتصاب على الزنا تحليل إثبات محكمة شرعية آتشيه رقم ( JN/2021/MS.Ace/7). S1 Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR.
FILE TEXT (SKRIPSI)
DIAH WIDHI.rev.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) |
Abstract
Fiqh islam melihat kejahatan kekerasan seksual sebagai sebuah perampasan hak adam dan hak Allah. Banyak dari penyintas kekerasan seksual tidak mau untuk melapor kepada pihak berwajib dikarenakan malu dan ketika melapor penanganan pada kasus ini tidak terlaksana dengan baik. Seperti kasus pada penelitian in yang terjadi di daerah Aceh, sebuah kekerasan seksual terjadi kepada anak yang dilakukan oleh pamannya sendiri. Pada putusan pertama terdakwa telah dijatuhi uqubat ta'zir, namun ketika persidangan banding terdakwa diputus bebas dengan alasan alat bukti tidak memenuhi syarat untuk menetapkan terdakwa sebagai tersangka. Hal ini melatarbelakangi peneliti untuk menganalisis putusan Mahkamah Syar'iyah Aceh Nomor 7/JN/2021/MS.Aceh yang memutus bebas pelaku karena dirasa kurang bukti yang terungkap di pengadilan. Peneliti bertujuan untuk menjawab dua rumusan masalah yaitu bagaimana Fiqh Islam menanggapi amar putusan dan Pertimbangan Hakim pada Putusan Mahkamah Syariyah Aceh Nomor 7/JN/2021/MS.Aceh. Metode penelitian yang dipakai di penelitian ini adalah yuridis normatif yang cara meneliti Putusan Pengadilan Mahkamah Syariah Nomor 7/JN/2020/MS.Aceh. Penelitian ini adalah penelitian pustaka (Library Research) dengan menggunakan pendekatan kasus (case approach) yang mana peneliti mencoba membangun sebuah argumentasi hukum dalam perspektif kasus yang terjadi pada Putusan Mahkamah Syar'iyah Aceh. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pertimbangan hakim untuk menjatuhkan putusan bebas kepada terdakwa belum sesuai dengan fiqh islam dan membutuhkan peninjauan kembali. Hal ini disebabkan dalam menilai alat-alat bukti yang dipaparkan oleh Jaksa Penuntut Umum hakim bersifat subjektif. Alat bukti yang telah dipaparkan adalah Kesaksian dan Surat oleh Jaksa Penuntut Umum telah sesuai dengan fiqh islam namun belum cukup untuk membuktikan bahwa terdakwa tidak bersalah. Sedangkan tidak ada bukti yang dapat menguatkan pengakuan terdakwa dan pengakuannya tidak dapat diterima karena mempunyai unsur kecurigaan menurut fiqh islam. Bukti flashdisk yang dibawa oleh terdakwa membuat perkara ini menjadi syubhat, yang menurut fiqh islam harus dilaksanakan sumpah (yamin al istizhar) antara terdakwa dan anak korban, namun majelis hakim tidak meminta terdakwa maupun anak korban untuk bersumpah. Sejalan dari kesimpulan di atas, maka hakim dalam penjatuhan hukuman yang diberikan kepada terdakwa hendaknya tidak menilai secara subjektif dan menafikan alat bukti yang ada tanpa memikirkan dampak yang telah diterima oleh anak korban. Dalam penjatuhan putusan hakim hendaknya tidak memperhatikan dari segi yuridis saja, akan tetapi memperhatikan dari aspek sosiologis, dampak, psikologis, dan hak-hak apa yang telah dilanggar di kasus. Penulis sadar bahwa penelitian ini belum dapat dikatakan sempurna dan banyak kekuarangan maka dari itu kepada penulis selanjutnya hendaknya mengkaji lebih lanjut apa saja yang belum tertera pada penelitian ini.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | 23rd Dewey Decimal Classification > 2X4 - Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > 2X4 - Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah UNIDA Gontor > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | febriana maghfiroh |
Date Deposited: | 23 Dec 2024 02:14 |
Last Modified: | 23 Dec 2024 02:14 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/4822 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |