Septi Ratna Sari, Eka (2017) (معنى الإسلام عند محمد شحرور ونور خالص ماجد(دراسة مقارنة. D4 Diploma thesis, University of Darussalam Gontor.
FILE TEXT
342211472-EKA SEPTI RATNASARI.pdf Download (3MB) |
Abstract
Munculnya masalah-masalah mendasar terhadap agama Islam bersumberdari pemahamanbahwa Islam hanyalah agama yang di dalamnya berisi syari’at-syari’at ajaran terdahulu dan tidak sesuai zaman.Berasaskan pada Surat Al-Imran, ayat 19, dan Surat Al-Maidah ayat 3, arti dari kata "Islam" adalah bentuk penyerahkan diri kepada Allah bukanlah nama sistem agama atau lembaga tertentu. Di antara para intelektual muslimyang mendiskusikan dan mempermasalahkan tentang makna Islam adalah Nurcholis Madjid dan Muhammad Shahrur. Nurcholis Madjid adalah salah satu sarjana muslim yang mencoba untuk melakukan pembaharuanIslam, khususnya di Indonesia, dan menganggap pembaharuan dan modernisasi harus dilakukan. Sebagaimana Muhammad Shahrur pemikir Islam pada saat yang bersamaan yang sering mendapat pujian dan kritik. Walaupun istilah "Islam" didefinisikan sebagai bentuk penyerahan diri kepada Allah dalam agama atau arti dari sebuah nama agama yang mutlak.Dari penafsiran makna “Islam” yang salah hal ini berakibat fatal, karena akan menumbuhkan beberapa pengaruh-pengaruh dari segi agama maupun kehidupan.Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti berusaha melakukan analisis sederhana dari MuhammadShahrur dan NurcholisMadjiddalam menafsirkan makna "Islam", pengaruhyang timbul akibat dari penafsiran makna “Islam” danmengetahui perbandingan pandangan merekakhususnya dalam penafsiran makna tersebut.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian literature atau kepustakaan dengan pendekatan filosofis (Philosophy Approuch) menelaah pemaknaan “Islam” menurut MuhammadShahrur dan Nurcholis Madjid kemudian untuk menggambarkan ide tersebut peneliti menggunakan metode deskriptif dan analisis guna menganalisis dua pemikiran tokoh tersebut serta melakukanperbandingandengan metode komparatifuntuk mengidentifikasi, menganalisis dan menyimpulkan ide-ide Muhammad Shahrur dan Nurcholis Madjid dalam penafsiran makna “Islam”.Penelitian ini menghasilkan kajiansebagai berikut, MuhammadShahrurmenafsirkan, kata “Islam”berasal dari "salima", karena Islam adalah penyerahan kepada Tuhan dan ketundukan diri, serta mempertimbangkan pekerjaan yang baik. Islam tidak berarti sifat untuk menyerah karena Allah telah meminta kami untuk menyerah kepadanya atau untuk menyerah tanpa syarat. Untuk menjadi seorang Muslim, seseorang tidak harus terhubung ke agama yang dibawa oleh Muhammad SAW. Semua orang yang berserah kepada Allah danmengesakan-Nya. Dan percaya hari Akhir dan bekerja dengan baik, mereka adalah seorang muslim,sehinggapenafsiran makna tersebut memiliki implikasi besar: universalitas Islam, dekonstruksikonsep pemahaman Islam dan dekonstruksirukun Islamdan Iman. Sementara Nurcholis Madjid, kata Islam berasal dari bahasa Arab "sin –lam -mim" untuk menyerah kepada kehadirat Allah SWT.“Islam “ menurut Nurcholis Madjid adalah sebuah sikap pasrah kepada Allah sebagai jalan.Ia menafsirkan itu sebagai "jalan" dan bukan agama resmi yang dihasilkan dari sekularisme dan manifestasi Islam sebagai toleran dan terbuka dengan terwujudnya cara yang banyak untuk sampai ke Tuhan. Adapun implikasidari pemaknaantersebut antara lain: kebenaran dari semua agama, universalitas Islam dan klaim kebenaran.Dari pemaparan makna “Islam” Muhammad Shahrur dan Nurcholis Madjid dapat diambil persamaan antara lain: “Islam” sebagai titik temu semua agama atau kebenaran semua agama-agama, universalisme Islam dan klaim kebenaran. Disamping itu sisi perbedaannya, Muhammad Shahrur mendekonstruksi paham keagamaan di antaranya tentang hukum waris, batas aurat wanita dan konsep wahyu, selain itu Islam merupakan agama fitrah, dan seseorang yang keluar dari fitrah insaniyyah akan berpengaruh pada bahaya dan celaan manusia lainnya. Mendekonstruksi rukun Islam dan Iman. Berbeda dengan Nurcholis Madjid yang juga mendekonstruksi paham keagamaan secara bahasa tentang konsep tauhid, tawakkal dan takwa, selain itu Islam merupakan agama fitrah karena Islam merupakan agama yang benar dan tidak berlawanan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Dalam hal ini Nurcholis tidak mendekonstruksi rukun Islam maupun rukun Iman.Dan dengan segala kekurangan peneliti berharap akan adanya kajian selanjutnya dalam masalahini dalam pembahasan yang lebih baik dan lebih bermanfaat sehingga akan lebih memperkaya dan memperjelas apa yang selama ini masih kabur dan dapat menjadi sumbangan yang berarti bagi umat Islam. Amin
Item Type: | Thesis ( D4 Diploma ) |
---|---|
Subjects: | A General Works > AS Academies and learned societies (General) A General Works > AZ History of Scholarship The Humanities |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor > Aqidah Filsafat Islam |
Depositing User: | Mr Muhammad Taufiq Riza |
Date Deposited: | 03 Nov 2020 10:00 |
Last Modified: | 01 Oct 2024 12:44 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/485 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |