Hidup manusia di dunia ini adalah hanya sementara saja. Maka dalam hidup yang sementara ini agar di isi dengan hal-hal yang baik-baik untuk bekal kehidupan yang kekal yaitu akhirat. Al-Qur'an merupakan sumber pendidikan yang utama dan pertama, namun tidak sedikit dari manusia yang melupakannya, sehingga banyak dari manusia yang salah jalan dengan mengikuti sumber-sumber pendidikan yang berasal dari barat yang membuat mereka tambah bimbang dalam mengarungi kehidupan ini. Hal inilah yang yang mengantarkan penulis untuk menyingkap nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam salah satu surat yang terdapat dalam Al- Qur'an yaitu sura Al- Ashr, menurut penafsiran Ahmad Mustafa Al- Maraghi dalam tafsir Al- Maraghi" dan penafsiran Muhammad Abduh dalam "tafsir Juz 'Amma". Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui penafsiran surat ini tentang nilai-nilai pendidikan menurut Musthofa Al Maraghi dan Muhammad Abduh serta persamaan dan perbedaan menurut keduanya. Dalam pembahasan ini penulis terlebih dahulu mengunakan metode deskriptif untuk menjelaskan nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam surat Al- Ashr. Selanjutnya metode analisis digunakan penulis untuk menganalisa kandungan surat Al-'Ashr tentang nilai-nilai pendidikan Islam. Sedangkan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan keduanya penulis mengunakan metode koperatif, dan akhirnya dengan metode induktif mengantarkan penulis pada kesimpulan akhir bahasan ini. Dengan pembahasan penulis yang masih dangkal ini, terungkap bahwa tidak ada perbedaan yang tajam dalam tujuan pendidikan Islam dalam surat Al-'Ashr, yaitu menciptakan manusia yang seutuhnya untuk kebahagian dunia dan akhirat. Terdapat persamaan diantara keduanya dalam masalah penggunaan waktu dan pendidikan akhlak, dan terdapat perbedaan diantara keduanya dalam definisi iman(akidah), walaupun mereka sepakat bahwa iman adalah sebagai "Spirit Education". Dan mereka berbeda pendapat dalam pemahaman ibadah atau amal sholeh, menurut Al- Maraghi amal sholeh adalah buah dari iman, sedangkan Muhammad Abduh mengatakan bahwa amal sholeh seyogyanya ada dalam iman (bagian dari iman). Akhirnya dengan karya tulis yang jauh dari kesempurnaan ini, penulis berharap mudah-mudahan dapat memberikan manfat, dan penulis menyarankan kepada orang tua khususnya dan para guru serta orang-orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan umumnya untuk memberikan perhatian yang besar terhadap pendidikan aqidah, ibadah dan akhlaq, serta penggunaan waktu.