Widi Asmarawati Nugroho, Arba’ (2017) PERSPEKTIF ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN BADAL HAJI. UNSPECIFIED thesis, UNSPECIFIED.
FILE TEXT (cover)
1cover.pdf Download (83kB) |
|
FILE TEXT (abstrak)
2 abstrak.pdf Download (132kB) |
|
FILE TEXT (daftar isi)
3 daftar isi.pdf Download (73kB) |
|
FILE TEXT (bab 1)
4 bab 1.pdf Download (187kB) |
|
FILE TEXT (bab 2)
5 bab 2.pdf Download (257kB) |
|
FILE TEXT (bab 3)
6 bab 3.pdf Download (272kB) |
|
FILE TEXT (bab 4)
7 bab 4.pdf Download (69kB) |
|
FILE TEXT (refrensi)
8 ref.pdf Download (107kB) |
Abstract
Badal haji adalah ibadah haji untuk menggantikan ibadah haji orang lain, dalam istilah ilmu fiqih biasa disebut al hajj ‘anil ghair atau menghajikan orang lain. KBIH Mathlaul Khaer membuka layanan badal haji untuk orang yang meninggal dan orang yang masih hidup tetapi tidak mampu melaksanakan ibadah haji karena sakitnya tersebut. Adapun pelaksanaan ibadah badal haji di Indonesia adalah dengan mengajukan pendaftaran ke Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), yaitu lembaga yang membimbing pelaksanaan ibadah haji beserta pelatihan ibadah haji sebelum pemberangkatan, dimaksudkan agar pelaksanaan ibadah haji berjalan dengan baik. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan haji badal yang dilaksanakan oleh KBIH Mathlaul Khaer, dan apa saja kebijakan yang diambil KBIH Mathlaul Khaer dalam pelaksanaan badal haji, dengan selalu merujuk kepada hukum islam . Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti melakukan penelitian ini dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, Setelah data terkumpul kemudian hasil observasi dianalisa dengan menggunakan metode induktif untuk menemukan hukum badal haji seperti pelaksanaan yang di laksanakan KBIH Mathlaul Khaer, setelah itu menganalisnya dengan menggunakan metode deduktif dengan merujuk pada Al-Qur’an dan Hadist dalam prespektif Islam. Dari hasil analisis penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa badal haji adalah ibadah yang disyariatkan dengan syarat- syarat tertentu, pelaksanaan badal haji dianjurkan menggunakan harta tinggalan yang di badalkan hajinya (mubaddal) dan apabila tidak ada harta tinggalan untuk haji, badal haji bisa dilaksanakan apabila orang yang menggantikan (mubaddil) sudah haji untuk dirinya sendiri dan haji badal ini adalah haji yang kedua atau ketiganya dengan tujuan baiknya ibadah haji yang dilaksanakan. Dalam pelaksanaan badal haji dengan perantara KBIH Mathlaul Khaer, pelaksanaanya adalah dari pihak KBIH Mathlaul Khaer, dengan anjuran mubaddil adalah dari ahli waris mubaddal, apabila tidak ada mubaddil dari ahli waris, maka mubaddil boleh selain ahli waris tapi dengan catatan bahwa mubaddil dan ahli waris telah melakukan kesepakatan khusus dalam pelaksanaan badal haji untuk mubaddal. Adapun pelaksanaan badal haji oleh KBIH Mathlaul Khaer ini, yaitu dengan disandarkan pada istihsan karena dipandang baik dan memudahkan dalam pelaksanaannya mengingat adanya antrian pemberangkatan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, pelaksanaan haji badal yang dilaksanakan oleh KBIH Mathlaul Khaer telah benar, dengan merujuk kepada syariat Islam dan tidak ada perbedaan pemahaman serta penerapannya dengan pelaksanaan badal haji sesuai syariat Islam.
Item Type: | Thesis (UNSPECIFIED) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Syariah UNIDA Gontor > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | Mr Muhammad Taufiq Riza |
Date Deposited: | 04 Nov 2020 03:43 |
Last Modified: | 09 Aug 2022 04:36 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/532 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |