Thesis
Published
DETERMINAN PROSIKLIKALITAS PERBANKAN KONVENSIONAL DAN ISLAM DI INDONESIA
Abstract
Krisis global pada tahun 2008 masih menyisakan dampak terhadap
sektor perekonomian dan keuangan di berbagai negara termasuk di Indonesia.
Krisis keuangan yang didorong oleh penggelembungan kredit berubah menjadi
krisis global dan menyebabkan aktivitas perekonomian turun drastis. Perilaku
perbankan dalam penyaluran kredit yang berlebihan disebut dengan prosiklikalitas.
Jika penyaluran kredit tidak seimbang dengan kebutuhan perekonomian,
akan mengakibatkan ketimpangan pada pertumbuhan ekonomi sehingga bisa
mengakibatkan krisis keuangan. Namun, tidak dengan perbankan Islam, secara
teoritis perbankan Islam tidak menyebabkan penggelembungan kredit dikarenakan
perbankan Islam lebih menyalurkan pembiayaan pada sektor riil perekonomian.
Oleh karena itu perlu diteliti secara empiris apakah perbankan konvensional dan
perbankan Islam di Indonesia berperilaku prosiklikalitas.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apakah perbankan
konvensional dan Islam di Indonesia berperilaku prosiklikalitas kemudian
mengetahui determinan tingkat prosiklikalitas perbankan konvensional dan syariah
di Indonesia.
Untuk mencapai tujuan tersebut peneliti menggunakan pendekatan
kuantitatif. . Penelitian ini menggunakan data runtut waktu (time series) secara
bulanan dari tahun 2013M01 – 2017M12. Data diambil dari Statistik Ekonomi
dan Keuangan Indonesia (SEKI-Bank Indonesia), Badan Pusat Statistik (BPS),
dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) . Metode analisa data menggunakan Vector
Autoregression (VAR) dan Vector Error Correction Model (VECM).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwasanya perbankan konvensional
berperilaku prosiklikalitas. Sedangkan untuk perbankan Islam tidak berperilaku
prosiklikalitas. Adapun determinan prosiklikalitas perbankan konvensional pada
jangka pendek adalah rasio Non-Perfoming Loan Total Kredit (CRE) dan juga pada
jangka panjang, adalah Total Kredit (CRE). Kemudian determinan prosiklikalitas
perbankan Islam pada jangka pendek adalah Total Financing (FIN) sedangkan
pada jangka panjang, adalah Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS).
Diharapkan pemerintah Indonesia terutama Bank Sentral lebih
memperhatikan perkembangan perbankan Islam, dan juga mengedepankan
perbankan Islam. Karena perbankan Islam lebih berhati hati dalam menjaga
stabilitas keuangan dibuktikan dengan tidak beperilaku prosiklikalitas. Diharapkan
peneliti selanjutnya dapat meneliti dan membuktikan kelebihan perbankan Islam
dengan menunjukkan dari sisi lainnya.
Publication Details
Item ID553
Deposited04 Nov 2020 03:53