Thesis Published

قضية التكفير عند الغزالي. KONSEP TAKFIR MENURUT AL-GHAZALI

Ramdhini Pertiwi, Catherine Suci
Abstract
Kontroversi yang terjadi di zaman Modern ini adalah kaum Muslim saling meng kafirkan satu sama lain. Aqidah dan kepercayaan diputarbalikkan oleh sekian banyak kelompok. Pemahaman yang beraneka ragam terkadang menjadi menyimpang dari konsep Aqidah yang sebenarnya. Itu semua dikarenakan taqlid al-a'ma (fanatik buta) dengan mengambil banyak konsep dari berbagai macam kelompok yang belum diketahui kebenarannya. Di mana kelompok-kelompok tersebut sangat fanatik dengan kelompoknya dan mudah meng kafirkan kelompok lainnya. Seperti Hanabilah meng kafirkan Asy'ariyah karena tidak membenarkan pendapat Hanabilah bahwa "Allah bersemayam di atas 'Arsy'. Al-Asy'ari meng kafirkan Hanabilah dikarenakan Hanabilah telah menyamakan (musyabbih) Allah dengan makhluk yang membutuhkan ruang (seperti 'Arsy'). Pengikut Asy'ariyah meng kafirkan Mu'tazilah dikarenakan Mu'tazilah berpandangan bahwa melihat Allah itu mustahil dan bahwa Mu'tazilah menafikan adanya sifat yang melekat pada dzat-Nya. Sebaliknya, Mu'tazilah meng kafirkan Asy'ariyah karena Asy'ariyah menyatakan adanya sifat-sifat Allah yang terdahulu atau tanpa permulaan (qadim). Dalam permasalahan ini akhirnya al-Ghazali mencoba menuangkan pokok-pokok pemikirannya dalam bukunya Fayshal al-Tafriqah. Al-Ghazali melihat adanya beberapa kerancuan oleh para filsuf dalam 20 masalah ke-Tuhan-an di mana ada 17 masalah yang menurutnya mereka dinyatakan sebagai ahli bid'ah atau zindiq, sedangkan dalam 3 masalah yang lainnya mereka dinyatakan sebagai kafir, lalu ia menuangkannya dalam bentuk argumen dan kritik yang tercantum dalam bukunya Tahafut al-Falasifah.
Actions
Permalink
Statistics

Statistics Downloads of this Document

Downloads per month in the last year

View more statistics