Thesis
Published
نقد سید حسين نصر على العصرانية
Abstract
ABSTRAKSI
Kritik Seyyed Hossain Nasr atas Modernisme
Oleh: Abdur Rouf Dimyati
Paham modernisme dengan segala tema sentralnya telah menarik perhatian
banyak kalangan sejak pertama kemunculannya hingga sekarang ini, perhatian
yang melihat adanya sisi kejanggalan pada paham tersebut. Di jaman
sekarangpun demikian adanya, sudah sedemikian banyak para cendekiawan dan
para pemikir yang mencurahkan perhatian kritisnya pada modernisme, salah
satunya adalah Seyyed Hossain Nasr, seorang pemikir muslim berkebangsaan Iran
yang sudah sangat paham dengan pola kehidupan Barat modern. Dalam
mengkritisi permasalahan-permasalahn modernisme, Nasr melandasi
pemikirannya dengan pandangan mistis-filosofis.
Berdasarkan paparan di atas, penulis bermaksud untuk meneliti pemikiran
Seyyed Hossain Nasr dan kritiknya atas modernisme. Spesifiknya, permasalahanpermasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah: persoalan-persoalan
yang menjadi bahan kritikan Nasr, kritik-kritik Nasr atas persoalan-persoalan
tersebut, dan alasan-alasan Nasr dalam mengkritik persoalan-persoalan tersebut.
Untuk mencapai tujuannya pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode
analisis-kritis.
Hasil dari penelitian tersebut sampai pada beberapa kesimpulan di
antaranya: bahwa persoalan-persoalan yang menjadi bahan kritikan Nasr di
antaranya adalah; sains modern, teori evolusi, dan sekularisasi alam. Nasr
mengkritik sanis modern bahwa kemunculannya di tangan para saintis modern
telah mengubah keaslian konsep sains dan filsafat yang telah dibangun oleh
saintis-saintis muslim dan saintis-saintis abad pertengahan sehingga terjadi
ketumpang tindihan konsep. Kemudian Nasr mengkritik teori evolusi bahwa teori
ini tidak lain hanyalah salah satu penemuan ilmiah yang materialistik dan hampa
dari nilai-nilai metafisis, selain itu teori inipun tidak melandasi teori-teorinya pada
data-data ilmiah yang akurat. Dan Nasr mengkritik sekularisasi alam bahwa
gerakan ini telah memalingkan konsepsi manusia tentang alam dari pemahamanpemahaman agamis. Adapun alasan Nasr mengkritisi permasalahan-permasalahan
di atas, intinya adalah bahwa semua permasalahan-permasalahan tersebut samasama mengusung nilai-nilai sekularisme, di mana ia telah memisahkan dirinya
dari nilai-nilai agama. Dan alasan lain Nasr mengritik modernisme dalam
kerangka umumnya, adalah bahwa kehadiran modernisme telah memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap Islam, di antaranya bahwa berbagai dimensi
dalam Islam terancam keutuhannya, baik itu syari'ah, aqidah, dan lain-lain. Pada
akhirnya Nasr melihat bahwa puncak pengaruh adanya modernisme adalah
timbulnya krisis multidimensi. Untuk mengatasi masalah krisis tersebut, Nasr
merasa penting untuk menjadikan tasawwuf sebagai solusi dalam hal ini.
Akhirnya peneliti mengharapkan ada usaha untuk meneruskan penelitian
ini agar kajian ini bisa menjadi lebih sempurna. Untuk kelemahan dan
keterbatasan kajian ini, penulis membukakan pintu yang selebar-lebarnya kepada
pembaca untuk memberikan saran dan kritiknya terhadap kajian ini. Semoga
Allah swt selalu melimpahkan rahmatnya.
Publication Details
InstitutionUniversitas Darussalam Gontor
DepartmentAqidah Filsafat Islam
Item ID5539
Deposited20 Feb 2025 02:44