Pemenuhan kebutuhan pangan, barang dan jasa merupakan kegiatan yang bersifat primer dalam kehidupan manusia. Khusus dalam hal pangan Al Quran telah menerangan tentang anjuran untuk mengonsumsi makanan yang baik dan halal. Seperti yang diterangkan dalam hadist yang sesuai dengan firman Allah, bahwa dilarang mengonsumsi barang yang bathil dan dengan cara yang bathil juga. Perkembangan teknologi juga mempunyai andil besar dalam perubahan perilaku konsumen terutama di kota-kota besar. Banyak pengusaha yang memanfaatkan teknologi demi mendapatkan untung berlipat tanpa memikirkan bahaya yang timbul. Maraknya polemik halal haram baru baru ini membuat masyarakat muslim lebih selektif memilih produk yang akan dikonsumsi. Proses kehalalan menjadikan parameter utamanya dalam proses pemilihannya. Kehadiran LPPOM MUI (Lembaga Pengkajian Pangan, Obat obatan dan Kosmetika - Majlis Ulama Indonesia) membantu masyarakat dalam proses pemeriksaan kehalalan suatu produk. Dengan mendaftarkan produk untuk diaudit keabsahan halal-nya oleh LPPOM MUI sehingga produknya bisa mencantumkan label halal dan itu berarti produk tersebut telah halal untuk dikonsumsi ummat muslim. Adanya label halal tersebut dapat memberikan informasi secara cepat kepada konsumen muslim akan kehalalan suatu produk dan sangat penting bagi produsen dalam meningkatkan penjualan produk serta meningkatkan kepercayaan masyarakat akan kehalalan produk tersebut. Penelitian ini dilakukan terhadap 4 rumah makan yang sudah bersertifikat halal di Solo untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sertifikat halal terhadap peningkatan volume penjualan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka penulis mengadakan penelitiaan lapangan (kuantitatif) dengan pendekatan study kasus (case study), yaitu study eksploratif analisis yang cermat dan intensif terhadap rumah makan yang bersertifikat halal sesuai dengan data yang diperoleh dari LPPOM MUI cabang Jawa Tengah, untuk mendapatkan data berkaitan dengan sirkulasi keuangan maka penulis menggunakan metode dokumentary, sedangkan pemecahannya menggunakan metode analisis korelasi. Kemudian dalam perhitungan dan pembuktian hipotesanya maka digunakan metode sample paired sample. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sertifikat halal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan volume penjualan. Dalam pembuktian hipotesis yang diajukan didapatkan nilai T hitung (8.660) > T table sebesar (2.350), hal ini menunjukan bahwa rata rata penghasilan sebelum dan sesudah sertifikat halal "berbeda". Inilah bahasan sederhana yang dituangkan dalam sebuah penelitian lapangan dimana masih dirasa banyak kekurangan. Penulis berharap semoga setelah ini timbul minat dari penulis selanjutnya yang lebih kuat dan mampu untuk memecahkan berbagai kekurangan yang ada dalam bahasan ini. Akhirnya semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada segenap hamba-Nya yang selalu berusaha mendapatkan yang halal untuk dirinya dan keluarganya, amin.