Ayomi Delahara, Nindhya (2018) AL-KHILAFAH MENURUT SAYYID QUTHB DALAM TAFSIR FI DZILALIL QUR’AN. UNSPECIFIED thesis, UNSPECIFIED.
FILE TEXT (cover)
1 cover.pdf License Creative Commons Attribution. Download (373kB) |
|
FILE TEXT (abstrak)
2 abstrak.pdf License Creative Commons Attribution. Download (207kB) |
|
FILE TEXT (daftar isi)
3 daftar isi.pdf License Creative Commons Attribution. Download (82kB) |
|
FILE TEXT (bab 1)
4 bab 1.pdf License Creative Commons Attribution. Download (255kB) |
|
FILE TEXT (bab 2)
5 bab 2.pdf Exclusive to Repository staff only License Creative Commons Attribution. Download (326kB) |
|
FILE TEXT (bab 3)
6 bab 3.pdf Exclusive to Repository staff only License Creative Commons Attribution. Download (425kB) |
|
FILE TEXT (bab 4)
7 bab 4.pdf Exclusive to Repository staff only License Creative Commons Attribution. Download (74kB) |
|
FILE TEXT (refrensi)
8 refrensi.pdf Exclusive to Repository staff only License Creative Commons Attribution. Download (211kB) |
Abstract
Para ulama telah bersepakat bahwa Khilafah Islamiyah pertama kali muncul sejak hijrahnya Rasullullah SAW ke Madinah dengan Rasullullah sebagai pemimpin pertamanya, undang-undang Negara yang ditulis dalam Piagam Madinah sebagai landasan negaranya dan Al-Qur’an dan sunnah sebagai dasar pijakannya. Permasalahan tentang kepemimpinan terus berkembang sejak wafatnya Rasullullah SAW hingga dewasa ini, muncul gerakan-gerakan Barat yang berusaha memusnahkan konsep Khilafah Islamiyah dan memisahkan unsur iman dalam kepemimpinan negara, khususnya gerakan sekularisme yang berhasil menghancurkan Kesultanan Turki Utsmani pada abad 19 oleh Musthofa Kamal. Penelitian ini mencoba untuk menolak konsep sekularisme Negara dan menunjukkan adanya relasi antara agama dan Negara, iman dan kepemimpinan dalam perspektif tafsir Sayyid Quthb Fi Dzilalil Qur’an yang telah mengkritik tajam atas penistaan agama dalam masyarakat modern ini. Penelitian ini menggunakan studi historis untuk memetakan perjalanan hidupnya dan pemikirannya khususnya dalam menafsirkan Fi Dzilalil Qur’an dan menggunakan pendekatan sastra social untuk menjelaskan penasfsiran Sayyid Quthb terkait ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan kepemimpinan. Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan hasil penelitian sebagai berikut: Sayyid Quthb yang hidup pada zaman revolusi Mesir menuju sekularisme, memiliki pemikiran yang fundamental terkait hal-hal yang berhubungan dengan politik dan hukum-hukum yang tidak berlandaskan syari’at islam. Dalam konteks khilafah, Sayyid beranggapan bahwa kepemimpinan orang kafir terhadap masyarakat muslim sangat lemah, bahkan akan menghancurkannya dan mengembalikan masyarakat muslim menuju al- mujtama’ al-jahili. Dengan bukti bahwa kepemimpinan kafir selalu menjauhkan masyarakat muslim dari syari’at Islam. Hak khilafah sejak diciptakannya Adam a.s sudah jatuh kepada umat muslim, untuk itu, Allah telah memberikan kepada manusia kitab suci Al-Qur’an sebagai pedoman tentang hukum-hukum yang akan membantu manusia menjadi Khilafatu-l-Ardhi -disamping perintah untuk beribadah- karena akal manusia lemah untuk menciptakan hukum tanpa panduan Allah. Setelah selesainya penelitian tersebut, penulis menyadari kekurangan dalam penelitiannya. Peneliti mengaharapkan untuk peneliti selanjutnya yang akan membahas pembahasan yang sama agar lebih mendalami dan menyempurnakan penelitiannya. Kata kunci: Khilafah, Sayyid Quthb, Fi Dzilali Qur’an
Item Type: | Thesis (UNSPECIFIED) |
---|---|
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) > D111 Medieval History |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor > Ilmu Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Mr Muhammad Taufiq Riza |
Date Deposited: | 04 Nov 2020 12:46 |
Last Modified: | 03 Oct 2024 02:55 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/580 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |