Thesis
Published
القربان المقدس في نظرية المسيحية بين التقاليد والعقيدة
Abstract
ABSTRAK
PERJAMUAN SUCI DALAM PANDANGAN AGAMA KRISTEN ANTARA
DOKTRIN DAN TRADISI
Anas Ma'ruf
Perjamuan suci merupakan salah satu dari tujuh sakramen yang ditetapkan oleh
Yesus Kristus dalam ajaran agama Kristen menurut Alkitab. Hal yang menjadi
pentingnya akan perayaan ini adalah hadirnya Yesus dalam acara perjamuan ini, yaitu
berwujud roti dan anggur yang dianggap sebagai bentuk kehadiran Al-masih. Menurut
para kaum Nasrani atau Kristen, Yesus hadir dalam bentuk roti yang dianggap sebagai
tubuh-nya, dan anggur dianggap sebagai darah-nya. Karena mereka yakin, dengan
melaksanakan ritual ini, mereka dapat merasakan akan kehadiran Yesus kedalam tubuh
mereka, sehingga segala sifat-sifat yang ada pada Yesus dapat mereka rasakan dalam
tubuh mereka juga. Maka dengan ritual inilah mereka memperingati akan kematian Yesus
dan sebagai wujud pengorbanan Yesus kepada para umat-nya.
Kajian yang tengah ditulis oleh pembahas bertujuan untuk mengetahui pandangan
dalam agama Kristen tentang perjamuan suci Antara doktrin atau tradisi yang ada
didalam agama Kristen serta kepercayaan umat Kristiani tentang pentingnya ritual ini
menurut mereka.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua metode, yang pertama yaitu
metode deskriptif untuk menjabarkan pengertian perjamuan suci menurut pandangan
agama Kristen serta awal munculnya sakramen ini beserta perkembangannya. Selain itu
penulis juga menggunakan metode analisis kritis guna memaparkan argumentasi Kristen
terhadap perjamuan suci kemudian menganalisis konsep tersebut, setelah itu penulis
memaparkan kritik para tokoh-tokoh Kristen Katolik dan Protestan mengenai keyakinan
para umat Kristiani terhadap perjamuan suci.
Dari kejadian ini penulis menemukan bahwa pengertian perjamuan suci menurut
pemikiran Kristen didasarkan pada firman Allah yang tertulis dalam perjanjian lama
seperti kitab Keluaran 12 ayat 13 dan perjanjian baru dalam kitab Lukas 22 ayat 19
sampai 20 yang menyatakan bahwa perjamuan suci merupakan ritual pembersihan hati
dan pikiran sehingga keikut sertaan umat Kristiani dalam ritual memakan roti dan
meminum anggur dari cawan perjamuan suci tersebut adalah dalam keadaan rohani yang
sebaik-baiknya dan dengan iman yang tanpa ada keraguan. Adapun diantara tradisi yang
dipercayai menurut Gereja Katolik adalah, air dan roti dianggap sebagai darah dan tubuh
kristus, sedangkan menurut Gereja Protestan, perjamuan suci hanya sebagai peringatan
yang bersifat rohani dan bukan bersifat jasmani. Selain itu mereka masih mempercayai
akan perjamuan rohani yang mereka simbolkan dalam bentuk tubuh dan darah yesus,
sedangkan pada kebenarannya yesus sudah tidak ada lagi akan tetapi mereka menganggap
telah bersatu dalam tubuh yesus dan darahnya jika mereka merayakan ritual ini.
Akhirnya, dari penelitian yang sederhana ini penulis berharap kepada peneliti
selanjutnya agar mengupas lebih dalam lagi tentang sakramen Perjamuan Suci yang ada
pada agama Kristen supaya dapat ditemukan pembahasan yang lebih rinci lagi dari
pemikiran tersebut, Semoga kajian sederhana dan masih banyak kekurangan ini dapat
memberi manfaat bagi dinamika perkembangan dan pemikiran. Amin.
Publication Details
InstitutionUniversitas Darussalam Gontor
DepartmentStudi Agama-agama
Item ID5942
Deposited27 Feb 2025 03:43