ABSTRAK PERAN JARINGAN ISLAM LIBERAL DALAM PENYEBARAN PLURALISME AGAMA DI INDONESIA Gita Ayunda Permadanti 31.2.1.8844 Pluralisme agama adalah salah satu wacana pemikiran liberal yang meresahkan umat muslim khususnya di Indonesia. Pemahaman pluralisme agama menunjukkan perlunya bagi umat muslim untuk menerima keragaman masyarakat secara terbuka dan bebas, sehingga dengan pemahaman ini mereka melahirkan bahwa setiap manusia harus memiliki rasa toleransi karena keselamatan dan kebenaran dalam setiap agama. Untuk memahamkan pemahaman pluralisme agama, maka para pendukung liberalisasi Islam yang tergabung dalam komunitas Jaringan Islam Liberal menyebarkan pemahaman tersebut dalam berbagai macam cara antara lain, website (www.Islamlib.com), penerbitan buku-buku dari para penulis liberal baik tulisan mereka sendiri atau tulisan penulis barat, diskusi keislaman untuk membuka pemahaman pluralismea agama, talkshow di radio 68 H dengan siaran ke berbagai daerah di Indonesia, iklan layanan masyarakat. Berangkat dari pemahaman ini, maka peneliti membahas tentang "Peran Jaringan Islam Liberal dalam Penyebaran Pluralisme Agama di Indonesia" dengan pembahasan tentang pemahaman masyarakat dalam pluralisme agama secara bebas dan cага penyebaran yang dilakukan komunitas Jaringan Islam Liberal dalam mengembangkan pemahaman yang bebas tersebut di Indonesia Untuk mempermudah penelitian ini, maka peniliti menggunakan pendekatan konseptual untuk mengupas bagaimana konsep pluralisme agama yang dikembangkan Jaringan Islam liberal. Peneliti juga menggunakan metode deskriptif untuk memaparkan berbagai macam cara penyebaran untuk mengembangkan pemahaman tersebut serta menganalisisnya dengan metode analisis. Dalam penelitian ini, maka dapat dikemukan bahwa para pendukung liberalisasi Islam menginginkan penyebaran pemahaman pluralisme agama melalui berbagai cara seperti website (www.Islamlib.com), penerbitan buku-buku, diskusi keislaman, talkshow di radio 68 H, iklan layanan masyarakat untuk. Dan umat muslim harus mengerti pemahaman ini adalah haram, dikarenakan pemikiran ini sesat dan tidak adanya kebenaran selain kebenaran Islam itu sendiri. Terakhir, peneliti menilai bahwa masih adanya kekurangan yang terdapat pada penelitian ini. Sehingga, peneliti berharap akan adanya kritikan dan masukan dari para pembaca untuk mencapai penelitian yang bermanfaat bagi menambah wawasan keilmuan Islam.