Thesis
Published
منهج أحمد ديدات في الحوار الديني
Abstract
Abstrak
METODE AHMAD DEEDAT DALAM DIALOG AGAMА
Oleh: Khoirul Ibad Asy'ari
Pada era saat ini kemajemukan agama adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari
bagi manusia. Dengan banyaknya agama di dunia ini banyak pula pertentangan,
peredebatan dan bahkan pemusuhan dan pertikaian. Dan agama Islam sendiri telah
mengajarkan pada pemeluknya dan memberitahunya bahwa Islam adalah satu-satunya
agama yang paling benar di mata Allah SWT dan Islam selalu mengajarkan pada umatnya
untuk selalu menjaga kerukunan antar umat beragama begitu pula dengan agama lain.
Oleh karenanya interaksi yang baik antar pemeluk agama kelak mampu mengatasi
kesalahpahaman dan pertentangan itu, schingga terciptalah kerukunan antar umat
beragama yang mana itu adalah tujuan semua pihak. Dan salah satu cara yang paling
strategis adalah dengan dialog antar agama.
Pada abad ini banyak bermunculan ulama muslim yang memfokuskan
dakwahnya dengan menggunakan media dialog antar agama. Dan salah satu tokoh yang
paling berpengaruh menurut peneliti dalam dunia dialog antar agama adalah Ahmad
Deedat. Beliau berjasa dalam mengislamkan para pengikut agama lain dengan argumenargumennya dalam berdialog. Maka pantas bagi para muslim untuk dapat kiranya
mengikuti jejak-jejak beliau, untuk berdakwah dengan cara yang ma'ruf lagi baik untuk
meluruskan akidah-akidah dan pemikiran yang salah yang tidak sesuai dengan ajaran
Islam.
Bermula dari pernyataan di atas peneliti berusaha untuk menggunakan
pendekatan teologis untuk membahas fakta-fakta penelitian baik dari dalil nagly dan dalil
aqly. Dalam penelitian ini pula, peneliti menggunakan metode deskriptif dan metode
deskriptif analisis, yakni peneliti akan memaparkan beberapa contoh dialog Ahmad
Deedat kemudian menganalisanya dan menyimpulkan metode yang dipakai dan beberapa kelebihannya.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwasanya Ahmad Deedat dalam dialognya
menggunakan metode sebagai berikut: pembuktian dalil, pembuktian keotentikan kitab
suci, dan juga dengan metode bertahap lalu mengambil kesimpulan. Adapun asas-asas
metodenya dan penyokongnya adalah ia bersandar pada dalil-dalil dari Al Qur'an, Injil
dan Taurat, juga dalil-dalil Islami dan dalil-dalil yang diambil dari pihak lain yang dalam
hal ini adalah lawan dialognya. Adapun tiang penyangga dan penguatnya adalah
hafalannya yang kuat dengan pemahaman yang mendalam, latihan yang berturut-turut
dan terus menerus, juga keberanian yang beradab secara luas.
Akhirnya, peneliti menilai masih banyak kekurangan dalam penelitian dan dalam
kajian ini, peneliti sangat berharap akan adanya koreksian dan juga masukan-masukan
agar penelitian ini dapat diterapkan dalam segala kondisi bukan hanya terbatas pada teori
yang ada. Dan semoga penelitian ini mendatangkan banyak manfaat bagi para peneliti
selanjutnya.
Publication Details
InstitutionUniversitas Darussalam Gontor
DepartmentStudi Agama-agama
Item ID5991
Deposited27 Feb 2025 04:07