Ayatullah R.K., Ayatullah R.K. (2006) القضاء والقدر عند هارون يحيى. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

FILE TEXT (Ayatullah R.K. - SAA - 2006) Ayatullah R.K. - SAA - 2006.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (99MB)

Abstract

Qodho dan Qodar merupakan rukun iman yang ke-enam bagi kaum muslimin, mempercayainya berarti meyakini Allah Swt sebagai tuhan yang kehendak & ilmu-Nya tidak terbatas. Namun seiring munculnya Islam yang tersebar luas, ke berbagai bangsa dan umat untuk memeluk agama Islam, hingga tercampurnya budaya Persia dan Romawi kedalam bangsa Arab umumnya, dan kaum muslim khususnya, sampai diterjemahkan buku-bukunya kedalam bahasa arab, khususnya huku filsafat Yunani, dan mempengaruhi paham Mu'tazilah tentang takdir. Madzhab ini berpandangan bahwa manusia yang menciptakan perbuatannya, sehingga muncullah Madzhab Jabbariyyah yang menetapkan semua perbuatan adalah ciptaan Allah, manusia sebagai obyek saja. lalu kemudian. datanglah Asy-Ariyyah dari Ahlissunnah yang ingin mentenggarai antara keduanya namun Madzhab ini lebih cenderung kepada Madzhab Jabbariyyah yang teori kasyfnya pada manusia. Perdebatan berkepanjangan dari masa ke masa, bahkan ada sejumlah kalangan dari Materialisme yang meniadakan Allah dan takdir-Nya. Melihat fenomena. ini, maka tampillah Harun Yahya untuk kembali meluruskan pemahaman yang salah tersebut, yaitu dengan kembali mendudukkan pemahaman takdir dengan ajaran aslinya, yaitu al-Qur'an dan al-Hadits. Oleh karenanya, pembahasan sederhana ini bertujuan untuk mengetahui pendapat Harun Yahya yang mencakup pengertian, dalil-dalil al-qur'an yang meliputi pengetahuan Allah, kehendak-Nya, dan Kekuasaan-Nya, dalil-dalil al-Hadits, kemudian menguatkan nya dengan dalil akal yang ilmiah serta mengupas hikmah meyakini takdir baik dan buruk dari Allah. Penelitian literer ini memakai buku-buku karangan Harun Yahya sebagai sumber primer, dan beberapa buku karangan orang lain sebagai sumber sekunder, dan dalam mengumpulkan data penulis menggunakan metode Deskriptif, dan untuk menganalisa data tersebut tentang gambaran riwayat hidup Harun Yahya yang mempengaruli pemikiran-pemikirannya mengenai takdir dan cakupannya sehingga memperoleh pengertian dan pemahaman makna komprehensif penulis menggunakan metode Analysis Kritis Dari kajian yang sederhana ini dapat diketahui bahwa pengertian Qodho dan Qodar menurut Harun Yahya adalah ujian dari Allah dari hal-hal yang baik dan buruk dari-Nya, sehingga Harun Yahya berpendapat bahwa bersabar dan bersyukur merupakan kunci dalam menghadapi ujian tersebut. Juga dikarenakan ia berada dalam ilmu Allah dan kehendak-Nya, bahkan ujian tersebut telah tertulis dalam kitab-Nya Lauhul-Mahfudz, sehingga Harun Yahya berpendapat bahwa manusia hidup di dunia ini hanya mengikuti takdir yang telah ditetapkan oleh Allah untuknya dan tidak ada kekuasaan bagi manusia untuk merubahnya. Dan hikmah dari semuanya seorang mu'min ikhlas menghadapinya serta tetap bersemangat dengan mengambil hikmah dan pelajaran dari takdir yang telah ditetapkan untuknya tanpa pernah gelisah, takut, khawatir, apalagi sampai putus asa. Pada akhirnya, Harun Yahya mengkategorikannya dalam golongan yang selamat dunia dan akhirat. Dengan semua usaha dalam meluruskan pemahaman tentang takdir, Harun Yahya telah berjasa menegakkan akidah Islam pada umumnya, dan paham ahlissunnah pada khususnya, dan meluruskan pemahaman yang salah terhadap takdir. Demikianlah kesimpulan yang dicapai dalam pembahasan ini, dan tentunya masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya penulis berharap pada pembahas selanjutnya agar dapat memperdalam bahasan ini dengan pembahasan yang lebih baik dan lebih sempurna.

Loading...

View more statistics

View Item