Sampitaningrum, Aisya Ayu (2015) The Concept of Ethics in Taoism. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.
![]() |
FILE TEXT (2015-Aisya Ayu Sampitaningrum - SAA)
2015-Aisya Ayu Sampitaningrum - SAA.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (43MB) |
Abstract
Dalam kehidupan sehari-hari, agama dan etika tidak dapat dipisahkan. Etika merupakan media bagi manusia untuk mencapai keseimbangan, keharmonisan dan perdamaian dalam masyarakat. Hidup beragama yang sejati dan dihayati dengan bersungguh-sungguh akan membantu manusia untuk mencapai tujuan tersebut. Akan tetapi di dunia ini terdapat banyak agama yang masing-masing menawarkan konsep etika yang berbeda-beda. Beberapa agama menekankan pengikutnya untuk selalu berbuat baik dan meninggalkan perbuatan jahat. Walaupun termasuk dalam tiga agama besar daratan China, selain Konghucu dan Buddha, Taoisme memiliki konsep dan dasar etika yang berbeda. Taoisme dengan ajaran Yin dan Yang-nya yang justru meyakini bahwa diperlukan keseimbangan antara kebaikan dan keburukan agar tercipta keharmonisan dalam alam ini. Taoisme juga memiliki doktrin yang menganjurkan penganutnya untuk selalu diam atau tidak melakukan apa-apa. Berdasarkan fenomena di atas, penulis bermaksud untuk meneliti lebih jauh lagi konsep beretika yang dianut oleh pengikut Taoisme dan bagaimana aplikasi konsep tersebut dalam segala aspek kehidupan mereka. Etika termasuk dalam ranah filsafat, sehingga pendekatan yang sesuai untuk penelitian ini adalah pendekatan filosofis. Pendekatan lain yang penulis gunakan adalah pendekatan sosiologis karena etika selain berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan Tuhan, juga menekankan hubungan antar individu dalam suatu kelompok sosial. Data-data yang berkaitan dengan etika dalam agama Taoisme dikumpulkan dari sumber-sumber kepustakaan seperti buku, jurnal, dokumen dan arsip. Kemudian data-data tersebut diolah dengan metode deskriptif dan metode analisis. Peneliti menggunakan metode tersebut agar dapat menarik kesimpulan mengenai konsep etika dalam agama Taoisme. Konsep utama dalam Taoisme adalah penerapan empat prinsip yaitu Tao, Te, Wu Wei dan Pu. Tao merupakan penamaan bagi pencipta alam semesta yang mana sifat-sifatnya harus dimiliki umat manusia agar dapat mencapai kebahagiaan. Adapun Te merupakan konsekuensi dari Tao yaitu kecenderungan untuk berbuat kebajikan. Kemudian menurut Lao Tzu, alam semesta mengajarkan manusia untuk menerapkan Wu Wei yaitu tidak melakukan. Wu Wei dapat diartikan juga sebagai sikap perbuatan tanpa pamrih. Prinsip penting lainnya adalah Pu yang merupakan hasil dari penerapan Tao. Ketika sampai pada tahap ini, seseorang akan mengalami pengalaman murni bebas dari label-label atau definisi-definisi manusiawi. Kemudian dari keempat prinsip tersebut akan melahirkan tiga sikap hidup yaitu kasih sayang, tidak berlebihan dan kesahajaan. Ketiga sikap hidup ini disebut sebagai 'Tiga Kebajikan Utama'. Sikap tersebut sering juga disebut sebagai kebaikan, sikap seadanya dan kesederhanaan. Sikap tersebut berpengaruh pada cara pandang pengikut Taoisme dalam memahami kematian, sikap terhadap sesama manusia, wanita dan politik. Penulis mengakui bahwa dalam penelitian ini masih ditemukan banyak kesalahan dan kekurangan. Penulis selanjutnya mengharapkan kepada seluruh pembaca dan peneliti selanjutnya untuk melengkapi kekurangan dan kesalahan tersebut sehingga penelitian ini menjadi lebih sempurna dan bermanfaat.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | 23rd Dewey Decimal Classification > 200 – Agama > 200 - Agama > 200 Agama |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor > Studi Agama Agama |
Depositing User: | 2024 Muhammad Baehaqi |
Date Deposited: | 01 Mar 2025 05:10 |
Last Modified: | 01 Mar 2025 05:10 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/6130 |
Statistics Downloads of this Document

![]() |
View Item |