Aulial Muna, Lia (2019) أبنية أوزان مجع التكسري ومعانيها ىف سورة البقرة (دراسة صرفية داللية). D4 Diploma thesis, University of Darussalam Gontor.

FILE TEXT Lia Aulia (Fix).pdf Download (1MB)

Abstract

Telah disebutkan oleh pars Ahli Sharaf dan Bahasa bahwasannya Jamak Taksir memiliki banyak bentuk kurang lebih tiga puluh bentuk bahkan lebih. Beberapa memiliki pergantian bentuk jamak yang berbeda-beda seperti asli kalimat dari syaahid, jika dijamakkan menjadi asyhaad, syuhuud, dan syuhadaa' atau asli kalimat dad asiiran jika dijamakkan menjadi asraa atau usaara dan lain sebagainya. Dari penjelasan diatas yang bisa dijadikan perhatian dan pendalaman bagi peneliti yaitu dalam Al-Quran terdapat banyak pemakaian bentuk jamak taksir yang berbeda-beda dalam setiap ayatnya. Hal yang menjadi pertanyaan bagi peneliti yaitu apakah setiap bentuk jamak dari satu kalimat memiliki makna yang berbeda-beda dengan makna aslinya dalam pemakainnya dalam Al-Qur'an? Apakah setiap pola bentuk memiliki makna khusus di setiap ayatnya?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola bentuk-bentuk jamak taksir dalam surat Al-Baqarah dan juga untuk mengetahui makna-makna yang tersirat didalamnya berdasarkan pola pembentukannya. Penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis pola bentuk-bentuk jamak taksir dan maknanya dalam surat Al-Baqarah secara morfologi dan semantik. Studi ini adalah studi analisis morfosemantik. Peneliti menggunakan metode dokumentasi untuk pengumpulan data, dan untuk menganalisa data peneliti menggunakan metode deduktif dan metode analisis data. Ditinjau dari studi morfologis peneliti menemukan bentuk jamak sesuai dengan pembagainnya jama' qillah, jamak kastroh, dan syiagh muntaha-l-jumu'. Terbentuknya pola jamak tersebut sesuai dengan kaidah atau pendengaran. Ditinjau dari studi semantik bahwasanya perbedaan makna menjadi sebab awal dari pemakaian pola bentuk jamak taksir di Al-Qur'an yang bermacam-macam. Dan perbedaan bentuk jamak taksir disini bukan berarti kalimat synonim tetapi dalam setiap bentuk jamak taksir memiliki makna khusus berdasarkan pemakaiannya dalam Al-Qur'an. Penulis mengakui bahwa pembahasan ini masih jauh dad kesempumaan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kepada seluruh pembaca atau peniliti selanjutnya untuk menala 'ah Al-Qur'an Karim dari segi morfologis dan semantik lebih lengkap dan sempuma dari apa yang telah dibahas peneliti. Karena Al-Qur'an adalah Mu'jizat didalamnya banyak ilmu yang sebagian sudah kita ketahui dan sebagian pula belum kita ketahui.

View more statistics

View Item