Perusahaan rumah makan padang "Minang Mulia" merupakan perusahaan makanan yanı bersifat dagang "home indutry" yang ada di Ungaran. Perusahaan tersebut memiliki suatu kegiatan tahunan yaitu mengeluarkan zakat perdagangan, dan perusahaan ini memiliki kemampuan dalam mengelola zakat yang dihasilkan dari pendapatan usahanya. Setelah melakukan pengamatan dan penelitian didapatkan bahwa zakat perdagangan yang diterapkan di perusahaan restoran padang "Minang Mulia" Ungaran memiliki beberapa permasalahan, cara pengeluaran, penyaluran, serta pembagian dan lalin-lain yang diterapkan di perusahaan ini tidak atau belum sesuai dengan kriteria fiqh zakat yang ada dalam syari'at Islam tentang pengelolaan zakat perdagangan. Maka dari itu, dalam skripsi ini peneliti akan membahas zakat perdagangan yang dilakukan oleh perusahaan makanan yang ada di Ungaran. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah zakat perdagangan yang dilakukan oleh perusahaan restoran padang "Minang Mulia" yang terletak di Kabupaten Ungaran Pasar Babadan Kota Semarang Jawa Tengah, terutama dalam pengelolaan zakat perdagangan dan pembagiannya di perusahaan tersebut sudah sesuai dengan landasan fiqh. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi, dimana peneliti langsung menemui subjek dan objek penelitian. Sedangkan teknik analisa data yang digunakan dengan cara berfikir induktif untuk menemukan pengertian-pengertian yang ada kemudian dilanjutkan dengan deduktif untuk menarik kesimpulan. Adapun hasil penelitian ini olah datanya menunjukan bahwa zakat barang perdagangan yang dilakukan oleh perusahaan rumah makan padang "Minang Mulia" merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara pribadi setiap akhir tahun yang dirancang oleh pemilik rumah makan. Akan tetapi, didalam pelaksananya belum atau tidak berpedoman penuh dengan cara pelaksanaan zakat menurut pedoman fiqh zakat dalam syari'at Islam, karena mereka belum mengetahui sepenuhnya hal yang berkaitan dengan zakat perekonomian modern seperti zakat barang perdagangan. Demikianlah kiranya apa yang dapat penulis tulis ungkapan dalam permasalahan ini, namun penulis mengakui bahwa pembahasan ini, masih sangat jauh dari kesempurnaan. Dan akhirnya penulis berharap kepada peneliti selanjutnya agar lebih baik dalam membahas permasalahn ini. Semoga Allah memberi petunjuknya kepada kita menuju jalan yang benar demi menegakkan syariat Islam.