Poladita, Imam (2010) النقد عن مكانة مريم في الديانة الكاثوليكية. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

FILE TEXT (Imam Poladita - SAA - 2010) Imam Poladita - SAA - 2010.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (86MB)

Abstract

Pada hakikatnya agama Nasrani yaitu agama tauhid yang berasal dari ajaran Nabi Allah Isa Alaihis-salam, kemudian terjadi penyimpangan dan pergantian dalam ajaran dan syari'atnya yang menyebabkan penyimpangan yang jauh terhadap umatnya dari ajaran yang sebenarnya. Dan diantara ajaran-ajaran yang bathil yaitu: menjadikan Isa A.S dan ibunya sebagai perawan suci dan menempatkan kedudukannya setingkat dengan tuhan. Permasalahan Maryam dalam agama katolik menjadikan sebuah permasalahan yang bertentangan dikalangan mereka, yang mana permasalahan tersebut diambil dari sebuah ajaran-ajaran dan penetapan dari pengikut gereja, Kedudukan Maryam dalam agama katolik setingkat dengan dengan tuhan, Maryam sebagai manusia biasa menjadi dzat ilahiyah, dan mereka mempercayai bahwa Maryam terjaga dari dosa asal, tuhan dari ketuhana katolik. Berangkat dari permasalahan diatas, maka peneliti mencoba mengungkapkan kedudukan Maryam dalam agama katolik berdasarkan ajaran-ajaran mereka. Di mana, peneliti hendak merujuk pada kitab-kitab yang berkenaan dengan pembahasan ini, serta berlandaskan kepada ayat-ayat al-Qur'an dan dalil-dalil dari ajaran kaum nashrani yang berhubungan dengannya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dan analisis kritis. Dengan kedua metode ini, peneliti akan memaparkan pendapat atau pandangan ajaran katolik tentang kedudukan Maryam dalam agama katolik, yang kesimpulannya adalah sebagian diantara penganut gereja katolik mempercayai bahwa Maryam sebagai ibu tuhan yang telah melahirkan anak tuhan, dan mempercayai bahwa kedudukan Maryam setara dengan tuhan, sebagai malaikat langit atau dewi langit yang dimana mereka menganggap bahwa Maryam bagian dari tritunggal, Allah, Maryam, Isa. Dan sebagiannya tidak mempercayai semua itu. kemudian peneliti akan menganalisis dan mengkritisi pandangan tersebut, dan terakhir pemaparan hasil penelitian. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa, ajaran katolik terhadap Maryam sebagai ibu tuhan perawan suci,yang terjaga dari dosa asal, sudah tersebar dikalangan gereja katolik, dan mereka mempercayai bahwa maryam sebagai malaikat langit, dewi langit. Disamping itu juga gereja katolik mempercayai bahwa Maryam mempunyai sayafa'at dari tuhannya yang tidak diberikan kepada seseorang atau nabi-nabi atau seorang yang suci atau malaikat. Akan tetapi sebaliknya maryam dalam pandangan Isalam ia bukanlah seorang yang diagungkan sebagaimana yang dilakukan gereja katolik, akan tetapi marya ia adalah seoarang wanita yang allah lebihkan. alas wanita-wanita yang ada dibumi ini, dan putra yang dilahirkan Maryam bukanlah putra Allah sebagaimana yang dipercayai oleh umat nasrani ataupun katolik sendiri, tetapi Allah menggembirakan kepada Maryam dengan kelahiran seorang putra yang diciptakannya dengan kalimat Al maeth'Ise putra Maryam seorang terkemuka didunia dan diakhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah. Dalam ajaran katolik bahwa maryam melahirkan anak tuhan sebagai juru selamat bagi umat manusia, dan mempunyai sifat ketuhanan dalam dirinya. Walaupun maryam melahirkan anak tuhan akan tetapi Maryam tetap dipanggil perawan suci yang terjaga dari dosa asal atau dosa warisan, sebagaimana yang diungkapkan paus pius IX bahwa sejak dalam kandungan ibunya Maryam terjaga dari dosa asal, dengan ungkapan tersebut penganut paganisme mempercayai akan kesucian Maryam, dan mereka percaya bahwa Maryam sebagai ibu tuhan yang telah melahirkan anak tuhan. Pada konsili Effesus 431 pada masa Teodotos, Gereja katolik menetapkan bahwa Maryam sebagai ibu tuhan, dan sebagai malaikat langit atau dewi langit, dan mensejajarkan Maryam dengan tuhan. Dan Maryam dalam agam katolik bagian dari Tritunggal. Akhirnya, peneliti menilai masih banyak kekurangan yang terdapat pada kajian ini. Sehingga, peneliti mengharap adanya koreksian dan masukan dari pembaca agar penelitian ini dapat mencapai nilai dan has hasil yang lebih baik. Harapan peneliti, kajian ini dapat sedikit memberikan manfaat terhadap penelitian-penelitian yang akan datang.

View more statistics

View Item