Qodari, Imam (2013) النفس عند البوذية. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.
![]() |
FILE TEXT (Imam Qodari - SAA - 2013)
Imam Qodari - SAA - 2013.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (88MB) |
Abstract
Dalam penciptaan manusia pada intinya tidak lepas dari dua unsur yang amat sangat penting dan tidak dapat dipisahkan yakni jasmani (badan) dan rohani (jiwa). Dengan kedua unsur ini maka manusia akan dapat berinteraksi dan hidup didunia untuk mengenal Pencipta dan memahami hakekat yang ada. Ketika manusia menjalani kehidupanya akan menemukan banyak hal tentang kejiwaan. Maka, sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna dan mempunyai akal yang sehat, manusia harus memahami dan mengerti hakekat jiwa baik itu dari segi makna, keadaan serta situasi jiwa tersebut. Seorang yang berakal sehat harus mempunyai perasaan menyesal apabila mengerjakan. hal yang cenderung menuju kepada kejahatan. Dan sebaliknya apabila ia mengerjakan kebaikan, ia harus intropeksi diri dan mempunyai perasaan yang kurang. Para cendekiawan menyatakan bahwa semua agama selain ajaran Buddha menerima adanya sesuatu atau makhluk yang bersifat spiritual, metafisik, atau psikologis, di dalam atau di luar makhluk hidup. Kebanyakan agama mengakui keberadaan jiwa atau diri. Dalam pengertian kebenaran mutlak, Sang Budha menolak konsep psikologi dan agama. mengenai segala macam 'diri' atau 'jiwa'. Tetapi Budha memakai istilah seperti 'diri' dan 'ego' untuk menggambarkan hal tertentu dan menampilkan penampakan semu suatu individu. Maka, dengan adanya perbedaan arti dan makna jiwa dalam agama Budha ini, penulis merujuk kepada agama Budha untuk kajian ini. Dengan pembahasan sederhana ini penulis bertujuan untuk mengetahui dan memahami jiwa dalam agama Buddha, baik dari segi makna, pemahaman jiwa, ketetapan jiwa dalam golongan ataupun aspek yang lainnya. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan buku-buku karangan para Bikkhu yang di tulis untuk kalangan sendiri sebagai sumber primer dan karangan orang lain sebagai sumber sekunder. Dan untuk mendapatkan pembahasan yang cukup memadai sesuai dengan apa yang dimaksudkan maka penulis menggunakan beberapa metode dalam kajianya, yaitu metode historis untuk mengetahui sejarah agama Budha dan metode analisis untuk mengetahui dan memahami hakekat jiwa menurut agama Budha. Dari kajian yang dibahas oleh penulis, maka terdapat beberapa kesimpulan tentang jiwa menurut agama Budha, yakni Roh Sejati dan "Jiwa Palsu" Dalam tubuh kita dibedakan ada dua penghuni yaitu roh dan jiwa. Roh mengandalkan sinar roh di cakra dahi atau hati langit Sementara jiwa mengandalkan kesadaran palsu yang berada di hati fisik. Roh adalah unsur "Yang" (positip, terang) hawa yang terang dan bersih bermukim di "sifat sejati" (cakra dahi). Jiwa adalah unsur "im" (negatip, gelap), hawa kotor dan gelap bermukim di "kesadaran palsu"(hati). Bila roh kita kuat maka akan naik ke langit dan dapat menjadi seorang Budha. Bila jiwa anda yang kuat, anda akan masuk neraka menjadi arwah. Demikianlah kesimpulan yang didapat penulis dalam penelitiannya tentang jiwa menurut agama Buddha. Penulis sangat mengakui bahwa dalam kajian ini masih banyak kekurangan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis mengharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk menyempurnakan hasil penelitian ini dengan lebih fokus dan terarah. Semoga penelitian ini bermanfaat, Amin.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | 23rd Dewey Decimal Classification > 200 – Agama > 200 - Agama > 200 Agama |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor > Studi Agama Agama |
Depositing User: | 2024 Muhammad Baehaqi |
Date Deposited: | 03 Mar 2025 14:42 |
Last Modified: | 03 Mar 2025 14:42 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/6256 |
Statistics Downloads of this Document
![]() |
View Item |