Sebagai perguruan pesantren pertama di Indonesia, Institut Studi Islam Darussalam terus berbenah, melangkah maju. Visinya, selalu berusaha menjadi pusat pengajian dan pengembangan ilmu Pengetahuan Islam dan umum. Secara umum, keunggulan ISID terletak pada All in one campus system, yaitu bahwa proses belajar mengajar dengan sebagai fasilitasnya seperti, Masjid, asrama, perpustakaan, laboratium bahasa, komputer, seni, olah raga, budaya, organisasi kemahasiswaan dan lain lain berada dalam kampus dengan system dan menejemen pesantren sehingga memudahkan gerak kretifitas para mahasiswa dan dosen. Keunggulan lain terletak pada pengguaan bahasa Arab dan Inggris sebagai bahasa pengantar perkuliahan mata kuliah Dirasah Islamiyah dan bahasa, begitu juga dalam penulisan tugas perkuliahaan hingga penulisan skripsi. Dan mahasiswa ISID Siman terdiri dari dua macam yaitu mahasiswa KMI dan non KMI. Banyak dari mahasiswa non KMI merasakan kesulitan dalam belajar bahasa Arab ketika saat berbicara, mendengar, membaca dan menulis yang merupakan standarisasi seseorang bisa berbahasa. Hingga banyak dari mereka yang harus mengikuti ujian bahasa arab berkali kali. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengungkapkan masalah masalah belajar bahasa arab yang banyak di hadapi oleh para mahasiswa non KMI dari empat aspek maharah Istima, Kalam, Qira'ah, Kitabah (2) untuk mengungkapkan cara-cara dalam mengatasi masalah-masalah tersebut. Penelitian ini adalah Penelitian Deskriptif Kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: (1) teknik observasi non partisipasi (Passive Participation), yaitu untuk melihat kegiatan kegiatan Mahasiswa non KMI. (2). Wawancara, untuk menanyakan kepada ketua DEMA dan pengurus pengurusnya serta mahasiswa non KMI. (3) Teknik dokumenter, untuk mendapatan data-data tentang gambaran campus ISID Siman secara umum. Sedangkan analisis datanya adalah analisis data model Miles dan Huberman yang mencakup tiga langkah dalam peneltian yaitu reduksi data, display/ penyajian data dan kesimpulan/verifikasi. Dari analisa data yang dilakukan, ditemukan bahwa (1) masalah belajar bahasa arab mahasiswa non KMI di bagi menjadi dua macam, yaitu (a) masalah belajar bahasa arab dari dalam diri mahasiswa yang meliputi; minat mahasiswa, dan motivasi dan percaya diri mahasiswa. Dan (b) masalah belajar arab dari luar mahasiswa; keadaan lingkungan tempat tinggal mahasiswa non KMI, kurikulum ISID. (2) cara-cara dalam mengatasi masalah tersebut yaitu (a) Memberi arahan dan membantu mereka dalam pencapain tujuan dan minat belajar yang di inginkan dengan kegiatan kegiatan yang ada di ISID, dan member wejangan untuk menumbuhkan minat, motifasi, dan percaya diri mereka dalam belajar bahasa Arab.(b) Mengoptimalisasi bagian bahasa mahasiswa dengan membentuk lingkungan dan kegiatan berbahasa agar lebih hidup, seperti kajian pagi berbahasa Arab dan kursus bahasa, serta segala media yang dapat menunjang mereka dalam berbahasa, dan mendatangkan dosen satu kali atau dua kali dalam satu bulan dalam kajian. A Pada akhirnya, penulis menyarankan kepada Institut Studi Islam Darussalam untuk menambahkan kurikulum khusus untuk mahasiswa non KMI di luar jam kuliah. Di harapkan kepada mahasiswa ISID untuk menciptakan lingkungan berbahasa di dalam kegiatan keseharian mereka. Dan haruskan kepada mahasiswa Non KMI untuk selalu mengintropeksi diri dan untuk berusaha lebih banyak lagi dalam meningkatkan bahasa arab di ISID.