Muslih, Muslih (2015) الشهادة على عقد النكاح عند المذهب الشافعي. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.
![]() |
FILE TEXT (Muslih - PM - 2015)
Muslih NIM 323110921 Tahun 2015 - PM.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (18MB) |
Abstract
Manusia diciptakan untuk hidup berpasang-pasangan sesuai dengan tuntunan agama. Melalui pernikahan antara keduanya itulah manusia dapat melahirkan keturunan demi memelihara kebahagiaan dan mendidik generasi baru. Pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan dengan tujuan membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah warrahmah dan diridhai Allah. Para fuqaha sepakat bahwa syarat sahnya pernikahan salah satunya adalah kehadiran saksi, hal ini diatur dalam Alqur'an dan hadits. Saksi merupakan orang yang menyaksikan secara langsung akad pernikahan. Adapun syarat yang harus dimiliki oleh saksi sewaktu menjadi saksi terdapat perbedaan. Keadilan merupakan syarat yang ditekankan oleh para ulama syafi'iyah demi syahnya pernikahan. Menurut syafi'iyah pernikahan yang dihadiri saksi yang fasik tidak syah, karna fasik adalah orang yang menyimpang dari ketaatan, yakni tidak taat kepada perintah Allah, dengan kata lain fasik adalah orang yang tidak adil. Keadilan inilah yang akan dibahas oleh penulis, sehingga dapat memperluas dan mengetahui kriteria keadilan saksi yang disesuaikan dengan karakter masyarakat dewasa ini. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengetahui syarat saksi dalam pernikahan menurut syafi'i, (2) dan untuk mengetahui apakah pendapat syafi'iyah masih relevan dengan karakter masyarakat dewasa ini. Penelitian ini adalah penelitian perpustakaan atau literature (library research), yaitu dengan mengkaji sumber-sumber pustaka untuk mendapatkan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian agar pembahasan lebih mendalam dan untuk mencapai tujuan pembahasan, penulis berusaha untuk mengumpulkan data-data dengan menggunakan metode dokumentasi dari buku-buku dan sumber-sumber yang lain. Setelah data terkumpul, kemudian dianalisa dengan metode: (1) Deduktif yaitu: Peneliti mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan permasalahan dari penelitian kemudian mengambil intisari darinya sehingga menjadi kaidah yang khusus, (2) Induktif yaitu: Peneliti mengumpulkan data-data berdasarkan hal-hal yang khusus untuk untuk menentukan hukum yang umum. Setelah melakukan penelitian, peneliti menyimpulkan (1) Menurut syafi'iyah syarat seorang saksi dalam pernikahan adalah adil, apabila saksi tidak adil (fasik) maka pernikahan tidak syah. (2) Kriteria adil masih relevan dengan karakter masyarakat sekarang, walaupun adil secara dzahiriyah (tampak) tidak batiniyah karna jika yang disyaratkan adalah adil secara batiniah, pernikahan secara umum tidak syah, dan ini akan menyulitkan, maka cukup dengan keadilan secara dzahiriyah (tampak). Dengan ini peneliti menghimbau kepada seluruh umat islam agar selalu ta'at kepada perintah Allah dan menjauhi larangan-NYA dengan memperbanyak kebaikan pada diri dan jiwa, agar kebaikan dapat menutup ruang kefasikan pada diri dan jiwa kita, sehingga adil akan tampak bersama kebaikan yang dapat menghiasi seluruh aktifitas keseharian kita.
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | 23rd Dewey Decimal Classification > 200 – Agama > 200 - Agama > 203 Praktik keagamaan lainnya 23rd Dewey Decimal Classification > 2X0 – Islam Umum > 2X0 - Islam Umum |
Divisions: | Fakultas Syariah UNIDA Gontor > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | 2024 Hibatullah Ramadhana |
Date Deposited: | 05 Mar 2025 04:03 |
Last Modified: | 05 Mar 2025 04:03 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/6384 |
Statistics Downloads of this Document

![]() |
View Item |