Ash Shabah, Musyaffa Amin (2014) مفهوم الكفاءة في النكاح وعلاقتها بالأسرة السعيدة في الإسلام. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

FILE TEXT (Musyaffa Amin Ash Shabah - PM - 2014) Musyaffa Amin Ash Shabah - PM - 2014.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (5MB)

Abstract

Pernikahan adalah suatu cara yang dipilih oleh Allah SWT sebagai jalan bagi manusia untuk berkembang biak dan kelestarian hidupnya dengan cara yang syar'i. Secara garis besar, adanya pernikahan guna membentuk suatu keluarga yang darinya tercipta suatu masyarakat. Dengan pernikahan juga suami dan istri bersama membantu satu sama lain guna meringankan beban kehidupan yang ada. Sehingga tercipta kehidupan yang harmonis, seperti yang Allah sampaikan "Mistaqon Gholizo". Dan untuk mencapai tujuan itu, masing masing dari suami dan istri hendaknya memperhatikan pendekatan antara keduanya, diantaranya yaitu pemahaman kafaah dalam pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan konsep kafaah dalam pernikahan dan memaparkan tentang pengaruh kafaah dalam pembentukan keluarga sakinah. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian literer yaitu menggunakan buku-buku yang berkaitan dengan judul di atas. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Dengan metode pengumpulan data yang berkaitan dengan materi pembahasan penulis menggunakan dokumenter. Dalam analisis data penulis menggunakan metode induktif dan deduktif yang kemudian dianalisa dengan menggunakan metode analitis deskriptif. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa konsep kafaah dalam pernikahan ialah persamaan, keserasian antara suami-istri dalam hal materi, dan kehidupan social. Kafaah juga salah satu factor yang mendorong terciptanya keluarga yang harmonis dan mencegah adanya aib atau luka bagi istri maupun wali. Kafaah dalam arti lain juga pendekatan antara suami-istri dalam beberapa hal tertentu, dan bila faktor kafaah ini hilang, maka tidak bisa menjamin keluarga yang terbentuk itu bisa harmonis. Dan diantara faktor terbentuknya keluarga sakinah yaitu keserasian antara suami-istri, karena tujuan kafaah yaitu terciptanya keluarga yang harmonis. Dan sebagaian besar masalah keluarga, seperti cerai, pertengakaran antar suami-istri, bisa disebabkan karena tidak adanya keserasian antara mereka. Sehingga bisa dikatakan bahwa kafaah merupakan salah satu cara pencegahan untuk mengurangi angka cerai. Karena pencegahan lebih baik dari pada pengobatan.. Kafaah sendiri memiliki peran penting dalam melangsungkan kehidupan berkeluarga. Dan maslahat pernikahan terkadang terganggu dengan tidak adanya factor kafaah antara suami istri. Dan satu-satunya kriteria kafaah yang harus diperhatikan yaitu adalah agama. Rasul bersabda "Perempuan dinikahi karena 4 hal, yaitu karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya." Hadist ini mejelaskan mengenai 4 sifat yang harus diperhatikan bagi mereka yang ingin menikah atau mencari pasangan hidup, dan bahwasanya factor agama lebih utama dibandingkan ke 3 sifat lainnya, karena ke 3 sifat lainnya akan sirna selama menjalankan hidup ini, kecuali agama. Terlebih lagi seorang wanita nantinya akan menjadi ibu bagi anak anaknya, juga akan menjaga harta dan martabat keluarganya. Olehkarenanya factor agamalah yang diutamakan. Faktor Kafaaah memang penting, tapi yang jauh lebih penting yaitu sikap bisa menerima kekurangan dari calon istri ataupun suami. Karena keharmonisan nikah tidak hanya didasari oleh factor Kafaah seluruhnya, bahkan banyak pula keluarga yang tidak harmonis meskipun keduanya sudah kufu'. Olehkarenanya, Keharmonisan nikah didasari juga oleh kemampuan kedua belah pihak untuk menyelami permasalahan hidup dan menyeselessikannya bersama dalam keluarga. Dan terkadang perngorbanan pun dibutuhkan hanya untuk mewujudkan kebahagiaan dan keharmonisan diantara mereka, tentunya juga saling menerima satu sama lain, baik dari sisi kelebihannya maupun kekurangannya.

Loading...

View more statistics

View Item