Al-Mighwar, Muhammad (1996) فكر كى هاجر ديوانتارا التربوى. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.
![]() |
FILE TEXT (Muhammad Al-Mighwar - Pendidikan - 1996)
Muhammad Al-Mighwar - Pendidikan - 1996.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (122MB) |
Abstract
Dalam sejarah pendidikan nasional Indonesia, nama Ki Hadjar Dewantara disebut sebagai tokoh pendidikan nasional. Hari kelahirannya pada tanggal 2 mei ditetapkan pemerintah sebagai hari pendidikan nasional yang selalu diperingati setiap tahun. Jasa-jasanya dalam bidang pendidikan tidak diragukan lagi. Ia mendirikan Pergruan Taman Siswa di Mataram Jogjakarta pada masa penjajahan yang mempunyai sistem pendidikan bercorak kebangsaan sebagai counter effect terhadap sistem pendidikan kolonial. Lebih-lebih ketika menjabat sebagai menteri pendidikan pengajaran dan kebudayaan pertama, ia menetapkan konsep-konsep baru bagi pendidikan dan pengajaran yang relevan dengan cita-cita bangsa Indonesia, dan menyusun undang-undang yang mengatur tentang azaz-azaz pendidikan dan pengajaran bagi bangsa Indonesia. Berangkat dari pemikiran di atas tidaklah mustahil bahwa Ki Hadjar Dewantara memiliki pemikiran-pemikiran kependidikan yang menarik dan penting untuk diketahui dan dibahas Berangkat dari sana pula penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang faktor-faktor pendidikan yang meliputi tujuan, pendidik, anak didik, alat-alat, darı lingkungan, berdasarkan kenyataan bahwa faktor-faktor tersebut merupakan hal-hal yang urgen dan wajib adanya dalam proses pendidikan. Dengan menggunakan metode historik faktual penulis mengumpulkan dan menelusuri data dari sumber pertarna maupun kedua yang berbicara tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalarn faktor-faktor pendidikan. Dengan cara berfikir deduktif penulis mengumpulkan pandangan umum tentang pendidikan dan faktor-faktornya untuk diambil suatu kesimpulan. Lalu secara induktif penulis memaparkan pandangan-pandangan Ki Hadjar Dewantara secara sistematis untuk generalisasi. Dan sebelum menafsirkan dan menggeneralisasikan pemikiran Ki Hadjar Dewantara secara utuh, penulis menggunakan tehnik analisa isi berlandaskan pemikiran pendidikan secara umum. penulis menemukan bahwa tujuan pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara berorientasi pada pembinaan manusia beriman dan bertaqwa, merdeka, berakhlak, sehat dan terampil, dan bermanpaat bagi bangsa, negara dan manusia pada umumnya Pendidik mempunyai dua tugas utarna yaitu mendidik dan mengajar, dan dalam proses pendidikan hendaknya ia berpegang pada Sistem Among dan memiliki sifat-sifat yang digariskan. Anak didik mempunyai dua fitrah yaitu fitrah yang dapat berubah dan yang tidak dapat berubah yang memungkinkannya siap menerima laku pendidikan dari segala aspek, disamping faktor-faktor interen yang ada padanya sebagai pendorong bagi perkembangannya. Alat-alat pendidikan meliputi, Pertama, kurikulum pelajaran yang mencakup ilmu pengetahuan, keterampilan, kegiatan-kegiatan dan pembinaan akhlak. Kedua, metodologi pendidikan dan pengajaran. Ketiga, disiplin pribadi (self discipline). Adapun lingkungan pendidikan yang sangat berpengaruh terhadap pribadi anak menurutnya ada tiga yaitu keluarga, sekolah, dan gerakan pernuda. Dan sentralisasi ketiga lingkungan tersebut dengan sistern asrama dipandang lebih efisien dan efektif dalam pendidikan. Secara umum dapatlah dikatakan bahwa pemikiran Ki Hadjar Dewantara khususnya dalam faktor-faktor pendidikan tidaklah kontradiktif dengan pemikiran pendidikan Iaları bahkan relevan adanya. Berdasarkan kajian ini adalah baik bila lembaga-lembaga pendidikan yang bercorak nasional kembali memahami akan pemikiran pendidikan Ki Hadjar Dewantara secara utuh, apalagi jika perguruan Taman Siswa bertindak sebagai pelopor realisasi konsep-konsep Ki Hadjar tersebut khususnya dalam sistem aurarna. Dan dari kajian awal yang relatif singkat dan sederhana ini, hendaknya dilakukan kajian yang lebih lengkap atau lebih mencakup dan mendalam tentang pemikiran-pemikiran kependidikannya Dan alangkah lebih baiknya bila kajian lebih lanjut tentang pemikiran kependidikannya dibandingkan dengan ahli pendidikan lain seperti K.H. Imam Zarkasyi -salah seorang pendiri Pondok Modern Gontor-dalam sistem asraria
Item Type: | Thesis ( S1 Undergraduate ) |
---|---|
Subjects: | 23rd Dewey Decimal Classification > 2X7 - Filsafat, Dakwah, Pendidikan Agama, Sekolah, Pembaharuan Pemikiran, Pers dan Media Massa Islam > 2X7.300 Pendidikan Agama Islam, Sekolah Islam |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah UNIDA Gontor > Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | 2024 Muhammad Baehaqi |
Date Deposited: | 06 Mar 2025 04:13 |
Last Modified: | 06 Mar 2025 04:13 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/6521 |
Statistics Downloads of this Document

![]() |
View Item |