Thesis
Published
معنی ایكارستي عند الكاثوليكية وبروتستانتية
Abstract
ABSTRAK
MAKNA EKARISTI MENURUT КАТHОLIK PROTESTAN
(Studi Komparatif)
Adib Budi Kusuma
Ekaristi merupakan satu dari tujuh sakramen yang ditetapkan oleh Yesus Kristus
dalam ajaran agama Katolik. Sedangkan Perjamuan Kudus merupakan satu dari dua
sakramen didalam ajaran Protestan. Kedua sakramen ini sering dianggap sebagai satu
sakramen yang sama sehingga menimbulkan paham bahwa tidak ada perbedaan dalam
melaksanakan sakramen tersebut, sehingga mengurangi sakralisasi dari keduanya.
Adapun dari keduanya sama sama menggunakan anggur dan roti sebagai sarananya,
beberapa pandangan dari masyarakat awam bahwasanya dari kedua sakramen tersebut
mengajarkan untuk mabuk mabukan Karena anggur sendiri sudah dentik sebagai
minuman memabukkan. Maka dari itu menimbulakan pandangan negative tentang ajaran
yesus yang menganjurkan umatnya untuk mabuk.
Kajian yang tengah ditulis oleh pembahas bertujuan untuk mengetahui apakah
perbedaan makna ekaristi menurut katholik dan protestan, meskipun peneliti sadar bahwa
penelitian ini tidak lebih kecil veluenya dengan di bandingkan dengan penelitian lainnya.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua metode, yang pertama yaitu
metode deskriptif untuk menjabarkan pengertian sakramen ekaristi dalam katolik dan
protestan. Selain itu penulis juga menggunakan metode komparatif guna memaparkan
perbedaan antara keduanya.
Dari penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa ekaristimenurutkatolik
bermakna syukur, persekutuan dengan tubuh yesus dan sumber, pusat dan puncak
kehidupan katolik. Sedangkan menurutprotestan bermakna peringatan atas kematian dan
korban yesus, penunggalan pengalaman manusia dengan pengorbanan yesus dan hidup
dengan yesus setiap hari. Dalam penggunaan sarana ekaristi yaitu anggur dan roti
menurut katolik dimaknai sebagai darah dan tubuh yesus sedangkan menurut protestan
dimaknai sebagai symbol darah dan tubuh yesus. Waktu pelaksanaan ekaristi menurut
katolik bisa dilakukan kapan saja dan hanya memiliki waktu khusus pada masa paskah,
sedangkan menurut portestan dilaksanakan hanya dalam empat kali saja, yaitu masa
paskah, masa pembangunan gereja, masa oikumene dan masa adven. Untuk pelaksanaan
ekaristi menurut katolik hanya bisa diikuti oleh orang yang sudah dibaptis digereja
katolik, serta mereka yang suci tidak dalam dosa besar sedangkan menurut protestan
hanya diikuti oleh mereka yang sudah baligh dan mereka dari gereja lain tapi dengan izin
tertulis dari majlis gereja asal serta beberapa pengkhususan lainnya. Dan dalam tata cara
pelaksanaannya, ekaristi hanya memiliki satu model dalam pelaksanaannya, sedangkan
perjamuan kudus disetiap waktunya memiliki model yang berbeda.
Akhirnya, dari penelitian yang sederhana ini penulis berharap kepada peneliti
selanjutnya agar mengupas lebih dalam lagi tentang masalah ini, supaya dapat ditemukan
pembahasan yang lebih rinci lagi dari hal tersebut, Semoga kajian sederhana dan masih
banyak kekurangan ini dapat memberi manfaat bagi dinamika perkembangan dan
pemikiran. Amin
Publication Details
InstitutionUniversitas Darussalam Gontor
DepartmentStudi Agama-agama
Item ID6829
Deposited09 Mar 2025 00:58