Thesis
Published
البعث الجسماني عند الفلاسفة وموقف ابن رشد منه
Abstract
Abstrak
Posisi Ibnu Rusyd Terhadap Kebangkitan Jasad Menurut Para Filosof
Arin Kurniawati
sama, yaitu
Sesungguhnya
mencari
pembahasan filsafat itu sesuai dengan agama, sebab tujuan agama dan filsafat adalahkehidupan yang praktis.
pengetahuan
Ibnu Rusyd
yang
benar bagi umat manusia dan menunjukkan jalan yang benar bagiadalah memperoleh pengetahuan pun berpendapat demikian, ia mengatakan bahwa tujuan dasar filsafatuntuk membahas kehidupan
yang benar dan berbuat benar. Para filusuf banyak mencurahkan tenaganyaAllah dan kebangkitan
setelah mati, membahas masalah baik dan buruk, tanggungjawab pribadi di hadapanmengenai metafisika seakan
jasad,
tidak
pahala
dan dosa,dan seterusnya. Pergulatan antara Ghazali dan Ibnu RusydFarabi, Ghazali dan mencapai
pernah menemukan titik temu. Dimulai dari pemikiran Al-Kindi, Ibnu Sina,kurang lebih- puncaknya pada Ibnu Rusyd. Pergulatan ini muncul saat Ghazali mengkritikadalah bid'ah.
20
masalah, yang mana tiga dari permasalahan itu menyebabkan kekafiran dan yang selebihnyamengenai bangkitnya Ketiga jasad
masalah
itu adalah mengenai qodimnya alam, Allah tidak mengetahui juz'iyat, danRusyd tidak akan
dari alam kubur. Sebagian pendapat mengatakan, bahwa pemikiran Ghazali dan Ibnumengarah kepada
pernah
sufism
bisa
dari
disatukan. pada
Karena pada dasarnya Ghazali adalah seorang sufi, kehidupannya lebihmengizinkannya untuk
filsafat. Saat berbicara soal pemikiran, naluri kesufiannya seakan tidakbukanlah seorang sufi. Pemikiran
memikirkan
Ibnu
hal-hal yang berhubungan dengan metafisika. Sedangkan Ibnu Rusyd,sufisme. Rusyd mengenai metafisika ketuhanan tidak pernah terhalang oleh naluritersebut terutama
Dalam pembahasan
pada pembahasan
kali ini,
penulis menggali lebih dalam mengenai pergulatan para filusuf muslimfilusuf muslim
mengenai kebangkitan jasmani. Penulis membahas pendapat-pendapat paralainnya dengan
mengenai
menggunakan
bangkitnya jasad, dan kedudukan Ibnu Rusyd terhadap pendapat-pendapat filusuf yangberusaha membandingkan metode perbandingan dan metode analisa. Dengan kedua metode tersebut, penulis dan menganalisa pendapat-pendapat para filusuf muslim mengenai kebangkitanjasad.dengan sudut
Dari
pandang
pembahasan
yang
ini
dapat dipahami bahwa sesungguhnya para filusuf menanggapi hal yang sama
disatukan dan tidak akan menemukan
berbeda, maka dari itu pendapat-pendapat mereka seakan-akan tidak pernah dapat titik temunya.
mereka sesuatu
Pada pada
yang
permasalahan
ini, Farabi dan Ibnu Sina mengingkari kebangkitan jasad, karena menurutmenyebabkan Ghazali mengkafirkan
sudah hancur mustahil bisa kembali sempurna seperti wujud semula. Inilah yang
yang telah menjadi ketetapan dalam
pendapat tersebut. Karena menurutnya, hal ini telah mengingkari apа-араbertentangan kitab dan sunnah. Dalam masalah ini, seolah-olah pendapat Ghazali sangatdalam sudut pandang.
dengan filusuf Dengan
sebelumnya. Begitu pula dengan Ibnu Rusyd. Hal ini dikrenakan perbedaan merekatidak suatu hal yang mustahil
sudut
bagi
pandang
al-dzhati, Ghazali mengatakan bahwa kebangkitan itu adalahjasad,mengatakan bahwa semua
Tuhan. Sedangkan Ibnu Rusyd, dengan sudut pandang al-shifah, iaRusyd bahwa
persoalan agama harus dipecahkan dengan kekuatan akal. Maka, mustahil bagi Ibnujasad, namun jasad
jasad
itu
yang telah hancur akan kembali lagi seperti semula. Ibnu Rusyd meyakini kebangkitan adalah jasad yang lain dan bukan jasad yang telah hancur.
penulis
Akhirnya, peneliti menilai masih banyak kekurangan dalam pembahasan ini. sehingga besar harapan untuk pembahasan selanjutnya untuk menjadi lebih baik.
Publication Details
InstitutionUniversitas Darussalam Gontor
DepartmentAqidah Filsafat Islam
Item ID6830
Deposited09 Mar 2025 00:58