Nurdin, Muhammad Amin (2013) تعارض آيات الأناجيل الأربعة عند ابن حزم. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

FILE TEXT (Muhammad Amin Nurdin - SAA - 2013.pdf) Muhammad Amin Nurdin - SAA - 2013.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (82MB)

Abstract

Pada hakekatnya, Injil merupakan kitab suci yang Allah turunkan kepada Nabi Isa As. untuk menguatkan kebenaran yang beliau datangkan kepada ummatnya. Injil adalah mukjizat yang Allah berikan kepada Isa As. yang terlepas atau terbebas dari pada kesalahan dan persimpangan serta kontradiksi. Akan tetapi, setelah wafatnya Isa As. Injil muncul dengan berbagai versi yang ditulis oleh beberapa muridnya. Injil-injil tersebut menimbulkan kontroversi dan pertentangan di kalangan umat Kristen. Mereka bingung untuk memilih mana kelihatan yang asli di antara Injil-injil tersebut. Pada tahun 325 M, diadakan Konsili Nicca untuk menetapkan Injil yang asli dan Injil yang palsu. Maka, ditetapkanlah empat Injil yang dianggap asli, yaitu Injil Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes. Namun, waktu diangkatnya Isa As. dengan waktu penulisan keempat Injil yang disepakati pada Konsili Nicea sangatlah jauh jaraknya. Bahkan, terdapat perbedaan pendapat mengenai sosok penulis Injil-injil tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa keempat Injil tersebut autentik lagi. Kritikpun bermunculan dari berbagai kalangan, seperti ulama muslim yang intens mengkritik agama Kristen khususnya berkaitan dengan kitab sucinya Adalah Ibn Hazm al-Andalusi (384-994 M). yang merupakan salah satu tokoh bidang perbandingan agama di abad ke-5 H. yang banyak berinteraksi dengan pemeluk agama Kristen dan banyak menulis berkenaan agama tersebut. Karena itu, peneliti menjadikannya tokoh kajian dalam penelitian ini. Berangkat dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, peneliti berusaha untuk mengungkapkan pandangan Ibn Hazm serta kritiknya tentang kontradiksi ayat-ayat di dalam Injil, khususnya tentang penyebaran injil, konsep ketuhanan Isa, dan kematiannya di tiang salib serta hakikat Isa al Masih. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan hermeneutika sebagai acuan dalam memahami teks-teks Injil. Penelitian ini juga, menggunakan metode deskriptif untuk memaparkan pemikiran Ibnu Hazm yang berkenaan dengan Injil. Peneliti kemudian menggunakan metode analisis untuk menganalis kritik yang dilontarkan Ibnu Hazm terhadap ayat-ayat di dalam Injil. Dari penelitian tersebut, ditemukan kontradiksi di dalam empat Injil tersebut. Menurut Ibn Hazm, kontradiksi ayat-ayat tersebut berkenaan dengan penyebaran Injil, pertentangan ayat-ayat atas ketuhanan Isa As, dan pertentangan atas kematiannya di tiang salib guna menebus dosa-dosa manusia serta sebagai juru selamat bagi kaum Yahudi. Dengan kata lain, jika tidak ada penyaliban maka tidak ada agama Kristen. Sesungguhnya, hakikat Isa As. dalam Al-Qur'an bukanlah seorang Al-Masih atau Mesias, melainkan seorang manusia biasa dan rasul yang diutus oleh Allah SWT untuk membimbing Bani Israel sebagaimana rasul-rasul terdahulu, serta mengabarkan akan kedatangan Nabi Muhammad Saw. Demikianlah, kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini, peneliti mengakui bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, peneliti mengharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk mengkaji lebih mendalam, khususnya dalam hal yang berkenaan dengan kepribadian Isa As, yang tidak akan pernah habis menimbulkan perdebatan. Karena, sesungguhnya Nabi Isa As. tidak lebih dari seorang nabi dan rasul yang diutus oleh Allah untuk kaum Bani Israel.

Loading...

View more statistics

View Item