Search for collections on UNIDA Gontor Repository

HAJJ AND SOCIAL ORDER (A Study on Ali Shariati's Hermeneutical Criticism of the Symbolism of Hajj Rite)

Noer, Muhammad In'am F. (2002) HAJJ AND SOCIAL ORDER (A Study on Ali Shariati's Hermeneutical Criticism of the Symbolism of Hajj Rite). S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

[img] FILE TEXT (Muhammad In'am F.Noer - SAA - 2002.pdf)
Muhammad In'am F.Noer - SAA - 2002.pdf - Published Version
Exclusive to Registered users only
License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (75MB)

Abstract

Haji, rukun Islam yang ke lima adalah suatu perjalanan suci (malahadali) din tamasya ritual (rite de parsage) yang dipenuhi dengan simbol-simbol yang bertebaran di sana sini. Dalam menjalankan haji masih banyak, yang terjebak dalam romantisisme ritual, tanpa memperhatikan aspek-aspek yang tersirat (potential meaning) dari simbol tersebut. Sehingga haji kadang hanya dijadikan komodoti politik; memperbaiki aiki reputasi, alat legitimasi dalam kedudukannya di masyarakat. Tulisan ini adalah dimaksudkan untuk memahami metodologi and pendekatan Shariati dalam memahami makna sebuah symbol agama, dan bagaimanakah konsep tatatan masyarakat yang tersirat dalam symbol haji menurut Shariati. Metode yang digunakan penulis adalah metode content analyses, hermeneutic, dan critical analyses, Shariati adalah sosiolog yang lahir di Iran 24 November 1933 Keunikan ibadah haji adalah terdapat pada simbol-simbol yang bertebaran di sana sini, yang mana simbol-simbol tersebut perlu dipahami secara comprehensif, baik secara harfiah (empirical sense) maupu maupun tersirat (potential sense) di samping ritual tersebut tidak bisa dilaksanakan di sembarang sembarang waktu ibadah haji hanya sekali setahun pada tanggal 10 Dzulhijjah. Ritual-ritual utama ibadah haji haji bermula dan berakhir dengan thurwaf mengellingi ka'bah. Diantara thawaf-thawaf itupun para jamaah wajib melaksankan wuquf di Arafah. Ka'bah dan Arafah adalah symbol yang mengaitkan bahwasanya Islam adalah agama monotheistik yang menjadikan tauhid sebagai pandangan dunia (world-view). Ka Ka'bah dibangun oleh Nabi Ibrahim sebagai bapak dari agama-agama monotheis. Waquf di Arafah merupakan simbolisasi penyatuan kembali nenek moyang dan seluruh keturunnan manusia yang telah terpecah dalam kesrukuan, golongan, kebangasann, system kelas, kepartajan, aliran aliran idiologi, filsafat, dan ikatan-ikatan primordialisme lainnya. Pakaian ihram yang dikenakan serba putih yang merupakan simbe simbolisasi dari egaliterianisme adalah suatu ajaran bahwasanya manusia manapun sama kecuali kadar ketaqwaannya. Egaliterianismelah bisa meleburkan feodalisme, kekikiran, monopoli, dan kesombongan manusia. dan symbol haji sungguh mengingatkan kita untuk kembali kepada ketauhidan, menyadarkan kembali bahwa dibalik pluralitas manusia, hakikatnya adalah berasal dari kemanusiaan yang satu Adam (single humanity), pluralitas kebangsaan hakikatnya adalah ummat yang satu (single ummatism). tism). Kesadaran akan makna pluralitas sebagai sebuah realita tatanan social sangatlah penting sehingga diharapkan dapat meminimalisasikan pertikaian ant antar anak Adam dan Hawa seperti yang terjadi di Ambon, Poso, Banyuwangi, Palestina, Madura dengan Dayak dan lai-lainnya. Dalam kajian tersebut, penulis menyimpulkan bahwa Shariati cenderung memakai hermeneutical method dengan dengan pendekatan descriptive, historic, positivistic theology, yang mana dia mencoba mendeskripsikan apa-apa yang fungsional dalam symbol tersebut sesuai dengan doktrin tanpa mengesampingkan aspek-aspek pek nilai ritual. Tipe tersebut hampir mirip dengan phenomenological theology. Demikianlah sumoga kita sebagai ummat Muslim bisa memahami Islam secara kafjah karena kehiudapan beragama akan ideal apabila ada keseimbangan antara simbolisasi dan substansiasi. Ini ar kehidupan beraga symbol walaupun sifatnya instrumental namun artinya symbol walaupun t agama sangatlah musatahil tanpa simbolisasi dan symbol tanpa esensi pun pun menyebabkan agama berkurang maknanya. Keseimbangan kedua unsure tersebut sangatlah penting agar bisa kehidupan yang nyata dan damai.

Item Type: Thesis ( S1 Undergraduate )
Subjects: 23rd Dewey Decimal Classification > 200 – Agama > 200 - Agama > 200 Agama
23rd Dewey Decimal Classification > 200 – Agama > 200 - Agama > 202 Ajaran
Divisions: Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor > Studi Agama Agama
Depositing User: 2024 Bagus Mahdiyin
Date Deposited: 09 Mar 2025 04:55
Last Modified: 09 Mar 2025 04:55
URI: http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/6842

Statistics Downloads of this Document

Loading...
Downloads per month in the last year

View more statistics

 View Item View Item