Search for collections on UNIDA Gontor Repository

NEO-SUFISM DIMENSIONS IN THE TEACHING TARIQA NAQSHABANDIYYAH (A Case Study at Kaliwates Jember)

Bashari Diyanti, Azhimatul Noor (2006) NEO-SUFISM DIMENSIONS IN THE TEACHING TARIQA NAQSHABANDIYYAH (A Case Study at Kaliwates Jember). S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

[img] FILE TEXT (Azhimatul Noor Bashari Diyanti - AFI - 2006.pdf)
Azhimatul Noor Bashari Diyanti - AFI - 2006.pdf - Published Version
Exclusive to Registered users only
License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (109MB)

Abstract

ABSTRAK Dimensi Neo-Sufisme Dalam Ajaran Tarekat Naqsyabandiyyah (Studi Kasus di Kaliwates Jember) Azhimatul Noor Bashari Diyanti Tarekat Naqsyabandiyyah merupakan salah satu tarekat terbesar di Indonesia dan di dunia. Adapun tarekat Naqsyabandiyyah yang terletak di Kaliwates Jember dipimpin oleh Syekh Iskandar Zulkarnaen dibawah bendera yayasan Prof. Dr. Kadirun Yahya yang berusaha menyatukan Sufisme dengan sains dan mentransformasikan ajaran tarekat dengan cara yang modern. Secara struktural, tarekat ini merupakan pusat tarekat di daerah sebelah timur propinsi Jawa Timur, yang meliputi Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Jember, Lumajang and Probolinggo. Karena itulah diantaranya mengapa penulis memilih daerah ini sebagai obyek penelitian yang penting untuk dibahas. Sedangkan gerakan pembaharuan Sufisme yang diberi istilah Neo-Sufisme oleh Fazlur Rahman, mengacu pada gerakan pembaharuan Ibnu Taymiyyah dan muridnya Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam memurnikan kembali ajaran Islam. NeoSufisme mempunyai empat karakteristik utama yaitu puritan (berpegang teguh pada ajaran Qur'an dan Hadits), tawazun (menjaga keseimbangan syari'at dan hakekat, dalam mengamalkan ajaran Islam), aktifis dan progresif, serta memiliki ketauhidan yang murni. Maka dari itu, tujuan penulis meneliti pembahasan ini adalah untuk mengetahui ajaran sesungguhnya dari tarekat Naqsyabandiyyah di Kaliwates Jember dan menemukan adanya dimensi Neo-Sufisme dalam ajaran tarekat Naqsyabandiyyah di Kaliwates Jember. Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis memilih methode deskriptif sebagai desain penelitian ini. Sementara dalam pengumpulan data, penulis menggunakan dua macam sumber yaitu, sumber kepustakaan dan lapangan. Untuk memperoleh sumber lapangan yang akurat, penulis menggunakan tiga tekhnik pengumpulan data yaitu, observasi, wawancara dan dokumentasi dibantu dengan pedoman wawancara, lembar observasi dan analisis terhadap dokumentasi yang ada. Sedangkan dalam menganalisa data yang yang terkumpul, penulis menggunakan analisis deskriptif kualitatif untuk merujuk ajaran tarekat Naqsyabandiyyah di Kaliwates Jember dengan ajaran tarekat Naqsyabandiyyah pada umumnya, terutama di pusatnya di Medan, kemudian dibandingkan dengan karakteristik Neo-Sufisme untuk mengetahui adanya dimensi Neo-Sufisme dalam ajaran itu. Di di akhir penelitian, penulis menyimpulkan bahwa ajaran tarekat Naqsyabandiyyah Kaliwates Jember sesuai dengan ajaran pusat tarekat tersebut di Medan. Dan penulis menemukan adanya satu dimensi Neo-Sufisme yang aktifis dan progresif dalam ajaran tarekat, yang bernama lengkap tarekat Naqsyabandiyyah Al-Mujaddidiyyah Al-Khalidiyyah dan menyambungkan silsilahnya kepada Abu Bakar ini. Dilihat dari perkembangan yayasan, pandangannya yang positif terhadap dunia yang juga bisa dinilai dari loyalitas mursyidnya yang tinggi terhadap kemajuan ilmu pengetahuan, juga dari sikap pengikut tarekat ini yag bekerja di segala macam profesi, yang mana semua itu merupakan pengejewantahan dari ajaran zuhud tarekat tersebut. Disamping itu, penulis menemukan ada empat ajaran yang tidak mengandung dimensi Neo-Sufisme didalamnya, yaitu; ajaran tentang dzikir ism zat (Allah), ajaran wasilah dan rabitah, ajaran do'a kifiat demikian juga ajaran tentang ziarah kubur. Sebenarnya, ada beberapa ajaran yang memiliki dimensi puritan, seperti pengamalan rukun Islam (Syahadat, Sholat, zakat, puasa dan haji). Tetapi penulis memutuskan untuk tidak mengkategorikan tarekat ini memiliki dimensi puritan, dikarenakan ada sebagian ajaran lainnya yang bertentangan dengan Neo-Sufisme pada dimensi yang sama, sebagaimana ajaran ziarah kubur. Akhirnya penulis melihat bahwa tarekat ini bisa dimasukkan sebagai kategori baru dalam Sufisme, yaitu Semi Neo-Sufisme. Demikianlah penelitian yang sederhana ini, penulis berharap peneliti lainnya bisa menyajikan hasil penelitian yag lebih baik, koheren dan otentik dari sisi lain yang belum diteliti.

Item Type: Thesis ( S1 Undergraduate )
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
Divisions: Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor > Aqidah Filsafat Islam
Depositing User: 2024 Zaky Su'aidy
Date Deposited: 09 Mar 2025 04:55
Last Modified: 09 Mar 2025 04:55
URI: http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/6845

Statistics Downloads of this Document

Loading...
Downloads per month in the last year

View more statistics

 View Item View Item