Thesis
Published
ECSTATIC WORDS IN SUFISM THE CASE OF ABU YAZID AL-BISTAMI AND HUSAYN IBN MANSUR AL-HALLAJ
Abstract
ABSTRAK
UNGAKAPAN EKSTATIK DALAM SUFISME, KASUS ABU YAZID AL-BISTAMI
DAN HUSAYN IBN MANSUR AL-HALLAJ
Fatimah Abdul Qodir
Sufisme adalah salah satu aspek keagamaan dalam Islam, dan
salah satu aspek dari Sufisme adalah ungkapan ekstatik yang terjadi pada
para Sufi ketika berada dalam pengalaman spriritual yang luar biasa
dengan Tuhan. Dalam kasus ini, Abu Yazid al-Bistami dan Husayn Ibn
Mansur al-Hallaj terkenal dengan perkataannya diantara para sufi lainnya
karena perkataan mereka yang pertama kali dianggap memiliki bentuk
yang jelas dari semua bentuk ungkapan ekstatik dalam sejarah sufisme
kemudian. Namun ungkapan ekstatik ini menyulut masalah penting
dalam memahami ajaran mereka dalam sufisme yang meliputi topiktopik ungkapan ekstatik.
Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mengetahui tentang
ungkapan ekstatik al-Bistami dan al-Hallaj, yang meliputi beberapа
permasalahan dalam topik-topik ungkapan ekstatik al-Bistami dan alHallaj, makna yang sebenarnya dari ungkapan ekstatik al-Bistami dan alHallaj serta komentar-komentar para sufi lainnya tentang ungkapan
ekstatik al-Bistami dan al-Hallaj.
Untuk pembahasan ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif
dengan metode analisis karena penulis mengharapkan adanya sudut
pandang lebih lanjut melalui reaksi, konsepsi, dan pandangan orangorang yang mendalami masalah ini dan orang-orang yang memiliki
keterkaitan. Hal ini diharapkan dapat membantu penulis untuk
memahami tokoh al-Bistami dan al-Hallaj, serta studi tokoh untuk
menganalisa dua orang tokoh sufi ini dan kasus mereka.
Ungkapan-ungkapan ekstatik merupakan perkataan-perkataan
yang menyerupai kekafiran, yang diucapkan oleh para sufi ketika berada
dibawah pengaruh ekstasi yang amat sangat. Hal ini memiliki beberaра
topik yaitu; tentang topik kepribadian, tentang transendensi makhluk
ciptaan, tentang pengetahuan dan ketidak tahuan, tentang kegilaan,
keberanian, penampakan dan kesaksian. Hal ini dapat ditemukan dalam
ungkapan ekstatik al-Bistami dan al-Hallaj. Masalah utamanya adalah
ungkapan ekstatik dan ekspresi ekstatik mereka yang sepertinya
disalahpahami dan disalahtafsirkan pada masa mereka.
Dari pembahasan yang sederhana ini, penulis mengharapkan
adanya sikap yang lebih objektif mengenai Sufisme, khususnya dalam
masalah ungkapan ekstatik al-Bistami dan al-Hallaj. Seharusnya masalah
ungkapan ekstatik ini dikaji lebih intensif dari segala pertimbangan dan
keilmuan agar dapat memahami ungkapan ekstatik al-Bistami dan alHallaj dengan sebenar-benar paham.
Publication Details
InstitutionUniversitas Darussalam Gontor
DepartmentAqidah Filsafat Islam
Item ID6860
Deposited09 Mar 2025 04:54