Search for collections on UNIDA Gontor Repository

MULLA SADRA'S CRITIQUE OF THE PRIMACY OF ESSENCЕ OF SUHRAWARDI

Feriyadi, Feriyadi (2013) MULLA SADRA'S CRITIQUE OF THE PRIMACY OF ESSENCЕ OF SUHRAWARDI. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

[img] FILE TEXT (Feriyadi - AFI - 2013.pdf)
Feriyadi - AFI - 2013.pdf - Published Version
Exclusive to Registered users only
License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (84MB)

Abstract

Abstrak Kritik Mulla Sadra terhadap Pandangan Esensi Suhrawardi Persoalan Wujud (eksistensi) dan Mahiyyah (esensi) sudah menjadi bahan perbincangan selama kurang lebih sebelas abad. Dalam kajian filsafat Islam perbincangan mengenai hal tersebut dapat diketáhui dalam bidang metafisika. Kajian ini menjadi dasar dari berbagai pokok perbincangan dalam sejarah pemikiran Islam. Hal ini dikarenakan kedua pandangan tersebut merupakan titik tolak perbincangan dalam memahami tentang hakikat makhluk hidup dan sekaligus mengetahui akan adanya Sang Pencipta (Allah). Pembahasan mengenai Wujud (eksistensi) dan mahiyyah (esensi) harus dipahami dari sudut pandang perbedaan konsep wujud yang ada dalam pikiran dan realitas wujud yang ada secara eksternal, agar tidak terjadi kontradiksi. Selanjutnya, titik perdebatan para filosof muslim dalam kajian ini adalah realitas fundamental dari Wujud (eksistensi) dan Mahiyyah (esensi), yaitu tentang manakah yang memiliki realitas dalam dunia eksternal? Dari perdebatan diatas, maka penulis merujuk penelitiannya pada Mulla Sadra dan Suhrawardi. Mulla Sadra sebagai pelopor filsafat Wujud berdiri sebagai pendukung atas kehakikian Wujud. Sebagai generasi penerus, Mulla Sadra mendapat sumbangan dari pemikiran-pemikiran filosof sebelumnya, sehingga terkadang ditemukan pemikiran yang mirip dengan filosof sebelumnya. Tetapi tidak hanya itu, Mulla Sadra bahkan mengembangkan dan menjadikannya sebagai teorinya. Mulla Sadra terbukti berhasil menjawab secara tajam dan radikal hakikat segala realitas. Filsafat Wujud yang menjadi fondasi bangunan filsafatnya menjadi kunci utama untuk membuka pintu pengetahuan yang lebih besar. Disisi lain, Suhrawardi sebagai pendukung aliran esensialis berpendapat bahwa wujud (eksistensi) hanyalah sebuah konsep umum, abstrak dan hanya bersifat mental semata. Maksudnya adalah wujud bukanlah sesuatu yang nyata. Dalam pandangannya, esensilah yang riil dan nyata. Atas dasar inilah, penulis memilih kedua tokoh tersebut dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kritik Mulla Sadra terhadap pandangan esensi Suhrawardi dan sekaligus mengetahui pandangan Mulla Sadra tentang esensi. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan ontologis sebagai kerangka teorinya. Hal ini dikarenakan kajian mengenai hakikat sesuatu erat kaitannya dengan ontologi. Karena pada dasarnya, ontologi berusaha untuk menjelaskan tentang hakikat eksistensi tentang suatu yang ada. Dari penelitian sederhana ini penulis dapat menyimpulkan, bahwa hakikat segala sesuatu adalah eksistensi (wujud) sedangkan esensi hanyalah sebagai I'tibari (mental construct). Dalam penjelasannya Mulla Sadra memberikan dua pernyataan: Pertama, pendefinisian terhadap sesuatu membutuhkan wujud, dan Kedua, segala sesuatu yang telah ada (mwjud) adalah bukti bahwa wujud itu ada (exist). Dan pada akhinya esensi membutuhkan eksistensi untuk dapat mewujud dalam dunia nyata. Meskipun banyak kekurangan dalam penelitian ini, baik dalam segi pembahasan dan terlebih lagi isinya, tetapi penulis berharap penelitian ini dapat membantu dalam mempelajari pemikiran Mulla Sadra lainnya.

Item Type: Thesis ( S1 Undergraduate )
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
Divisions: Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor > Aqidah Filsafat Islam
Depositing User: 2024 Zaky Su'aidy
Date Deposited: 09 Mar 2025 06:59
Last Modified: 09 Mar 2025 06:59
URI: http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/6861

Statistics Downloads of this Document

Loading...
Downloads per month in the last year

View more statistics

 View Item View Item