ABSTRAK KEBAHAGIAN MENURUT IBNU QOYYIM AL-JAUZIYAH Hadi Wahyu Muhti Tama Dalam menghadapi kehidupan di dunia, manusia selalu menginginkan kehidupan yang bahagia, mereka mefakukannya dengan berbagai cara untuk mendapatkannnya dan dilakukan secara terus menurus. Seperti para guru, hakim, pedagang, pejabat pemerintah, petani dan banyak lagi dari mereka yang mendabakan kebahagiaan. Dan dalam agama Islam, segala sisi kehidupan telah dirancang atau diatur sedemikian rupa agar manusia dapat hidup dengan mudah dan bisa mencapai yang mereka inginkan dengan sesuai yang di inginkan Allah SWT, tetapi banyak dari manusia yang tak man mengikuti atau mentaati semua aturan atau hukum-hukum yang telah Allah rancang untuk menggapai kehidupan yang sesungguhnya dan kebahagaian tersebut. Dengan demikian ada seorang tokoh terkenal yaitu Ibnu Qoyyim al-Jauziyah ia salah satu dari para ulama muslim yang memiliki pengaruh besar dalam perubahan dan pemikiran Islam dan memiliki konsep tersendiri dalam menggapai kebahagian. Dan ia menentang kesyrikan dan bid'ah dengan tegas, maka ia pun salah satu dari ulama muslim yang mempunyai banyak khazanah kelslaman. IEnu Qoyyim seorang yang terkenal dalam khazanafi Isfam dia memiliki konsep untuk menggapaf kebahagiaan, dengan demikian pemulis ingin mengetahu pendapat Ibnu Qoyyim tentang kebahagiaan menurutnya, dan bagaimana mencapainya? Dalam melaksanakan kajian ini peneliti menggunakan metode deskriptif untuk mendapatkan keterangan yang jelas tentang riwayat hidop mr Quyyin al-lazziyali, perjalamunya dalın meuntut ilmmı, karanga karangannya yang memberikan pengaruh pada pemikirannya. Sedangkan untuk mengetahui pemahaman tentang kebahagian menurut Ibnu Qoyyim, peneliti menggunakan metode deskriptif analitis. Dari kajian yang sederhana ini dapat disimpulkan bahwa kebahagian menurut Ibnu Qoyyim al-Jauziyah adalah kedekatan diri kepada Allah SWT seperti kita melihat Allah dengan matakepala kita sendiri dan dekat dengannya sepanjang waktu, serta keteguhan hati dengan percaya kepada Allah SWF tanpa ada keraguan di dafam hati. Dan semua itu dapat dicapai dengan ibadah atau meyakini Allah SWT dengan hati yang bersih tanpa menyukutukan-Nya dengan apapun. Dan semua itu hanya dapat dicapai dengan memiliki ilmu pengetahuan tentang-Nya dan kebersihan jiwa. Demikianlah kesimpulan penulis tentang pendapat Ibnu Qoyim al-janziyah tentang kebahagiaan. Penulis mengakur bafiwa kajian ini jauh dari sempurna. Maka dari pada itu, diharapkan pada peneliti selanjutnya untuk melanjutkan hasil penelitian ini dengan lebih fokus dan terarah. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi semuanya. Amiin.