Hafis, Jefry Muhammad (2015) موقف الإمام فخر الدين الرازي من العقل دراسة في تفسير مفاتيح الغيب(. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

FILE TEXT (Jeffry Muhammad Hafis - AFI - 2015.pdf) Jeffry Muhammad Hafis - AFI - 2015.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (99MB)

Abstract

ABSTRAK Kedudukan Fakhruddin Al-Razi dari Akal (Kajian Tafsir Mafatih Al-Ghoib) Jeffry Muhammad Hafis ٣١.٢.٢٨٦٧٩ Kemajuan zaman yang dialami manusia sáat ini tidak akan terlepas dari peranan akal manusia dikehidupan sehari-hari. Kemajuan dan perkembangan zaman terwujud karena akal manusia juga maju danberkembang, sehingga menjadi penyebab kebahagiaan manusia. Maka dari itu, akal mempunyai perananpenting dalam kehidupan manusia di dunia maupun di akhirat kelak. Keterkaitan dengan hal inilah yangkemudian memicu para ulama muslim untuk mengulas lebih lanjut masalah akal ini, salah satu ulama yangterkenal dengan persoalan ini adalah Fakhruddin Al-Razi, ia terkenal dengan ulama yang selalumengedepankan akal pikirannya dalam menimbang segala sesuatu, bahkan ia mengarang sebuah tafsir yangdalam penafsiran ayatnya lebih condong kepada penjelasan yang mengandalkan akal, sehingga ia mengajakmengenal lebih dalam tentang akal tersebut, dan terlahirnya dari akal tersebut buah pikiran yang kemudiandapat dinikmati ummat manusia di dunia ini maupun di akhirat. Dari beberapa penjelasan tersebut, pembahasan sederhana ini bertujuan untuk mengetahui hakekatkedudukan Fakhruddin Al-Razi dalam menempatkan akal tersebut, dengan melihat ulasan penjelasan yangtertera di salah satu buku karangannya, khsususnya tafsir Mafatih Al-Ghaib, dengan beberapa aspek yang adadi dalamnya, baik dari segi makna, kekuatan akal, dan kelemahan akal. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian pustaka dengan menggunakanpendekatan Filosofis dan pendekatan Penomenologis. Dan untuk mendapatkan keterangan jelas tentangriwayat hidup Al-Razi, perjalanannya dalam menuntut ilmu, karangan-karangannya, penjelasan tentang bukutafsir Mafatih Al-Ghaib serta penjelasan tentang akal dan kedudukan Al-Razi dari akal. Peneliti menggunakanmetode diskriptif dan analisis dengan menggunakan buku-buku karangan Al-Razi sebagai sumber primer dankarangan ulama lainnya yang berkenaan dengannya sebagai buku sekunder yang kemudian disusun, diolahdan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai pemikirannya dan penempatannya. Kesimpulan yang dapat diketahui peneliti dari kajian ini adalah bahwa menurut Fakhruddin Al-Raziakal merupakan utusan yang sesungguhnya yang diutus oleh Allah, Tuhan semesta alam. Akal adalah sebagaipenimbang segala sesuatu, baik maupun buruk, benar maupun salah. Sehingga menurut Al-Razi yang harusdikedepankan adalah akal, bukan dalil naqly. Karena sesungguhnya yang menjadi pedoman utama itu adalahakal, bukan yang lain. Sehingga kedudukan yang lain menurut Al-Razi adalah sebagai penunjang akal.Walaupun demikian, Al-Razi tetap mengakui bahwa akal mempunyai kekuatan juga kelemahan, darikekuatan yang dihasilkan oleh akal adalah pencapaian manusia terhadap pengetahuan Tuhannya, kewajibanpengetahuan manusia akan Tuhan-Nya dengan akal, sebagai penimbang antara yang benar dan yang salah,maupun yang baik dan yang buruk, kewajiban untuk berbuat baik dan menghindari perbuatan yang burukdengan akal, serta penentu akan wajibnya bersyukur terhadap pencipta semesta alam. Adapun kelemahan akaladalah pengetahuan tentang sam'iyyat, yang tidak bisa diketahui hakekatnya kecuali dari keteranganketerangan yang ada dari Al-Qur'an dan Hadits. Studi ini hanya mengungkap kedudukan Fakhruddin Al-Razi tentang akal, semoga peneliti yangakan datang dapat membahas lebih dalam lagi dari sudut pandang yang berbeda. Akhirnya. penelitimenyadari bahwa pembahasan ini masih jauh dari kesempurnaan dan membutuhkan kajian yang lebilhmendalam. Meskipun demikian, besar harapan peneliti semoga penelitian ini bermanfaat bagi penelitikhususnya dan para pembaca umunya, serta bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan pembahasan ini.Hanya kepada Allah-lah kita memohon kekuatan dan kemampuan untuk melaksanakan perintah-Nya sertasemoga senantiasa memberikan jalan yang lurus dan meluruskan langkah kita dalam menegakkan syari'atNya, Amin Ya Robbal 'Alamin.

Loading...

View more statistics

View Item