Search for collections on UNIDA Gontor Repository

رموز هيكل بوروبودور وعلاقتها بالتعاليم البوذية

Nasim, Muhammad (2010) رموز هيكل بوروبودور وعلاقتها بالتعاليم البوذية. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

[img] FILE TEXT (Muhammad Nasim - SAA - 2010.pdf)
Muhammad Nasim - SAA - 2010.pdf - Published Version
Exclusive to Registered users only
License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (101MB)

Abstract

Candi borobudur di bangun pada masa kekuasaan wangsa (dinasti) syailendra pada abad ke 8 M. Dinasti syailendra merupakan penganut ajaran Budha Mahayana. Oleh karena itu, menjadi sesuatu yang amat di mungkinkan jika simbol-simbol pada candi borobudur memiliki hubungan yang protagoris (kuat) dengan ajaran agama Budha Pernyataan ini akan menemui titik yang lebih terang apabila memperhatikan simbol-simbol utama pada candi borobudur, yaitu simbol relief, simbol arca dan simbol stupa. Relief-relief yang menghiasi dinding-dinding pada candi borobudur sebagian besar melambangkan ajaran karma yang diyakini oleh umat Budha sebagai hukum sebab-akibat yang selalu berlaku bagi seluruh makhluk hidup. Adapun arca-arca Budha pada candi borobudur memiliki dua jenis, yaitu Manushi Budha dan Dhyani Budha. Arca-arca Budina tersebut memiliki keunikan pada posisi jari yang berbeda-beda atau disebut mudra. Selain itu, arca-arca Budha juga menghadap ke arah timur, utara, selatan dan barat, khususnya arca Dhyani Budha ada yang menghadap ke pusat, dan memiliki arca yang tak terlihat oleh mata yang disebut dengan Adi Budha. Makna simbol arca Manushi Budha dan Dhyani Budha tersebut mempresentasikan ajaran delapan jalan mulia, enam paramita dan hukum karma dalam agama Bucha. Adapun stupa-stupa pada candi borobudur terdiri dari 72 buah di puncak candi dan 1472 buah stupa kecil secara keseluruhan, kesemua tersebut memiliki kaitan yang begitu kuat terhadap ajaran-ajaran Bedha, yaitu dengan ajaran hukum karma, delapan jalan mulia dan nibbana. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin memaparkan makna-makna simbol pada candi borobudur dan hubungannya dengan ajaran agama Budha. Dalam pengkajiannya penulis menggunakan metode deskriptif histories untuk mengetahui sejarah candi borobudur dan juga metode phenomenologis supaya mengetahi hubungannya dengan ajaran agama Budha. Dari kajian ini dapat disimpulkan bahwa candi borobudur dapat diklasifikasikan menjadi 3 tingkat, yaitu tingkat kamadhatu, sebagai tingkat yang bawah atau biasa diartikan dengan "dunia hasrat", tingkat rupadhatu yang diartikan sebagai "dunia rupa" dan ketiga adalah tingkat arupadhatu yang diartikan dengan "dunia tanpa rupa" yang berposisi di puncak candi borobudur. Berdasarkan konsep kosmologi Budha tersebut ternyata amat sesuai dengan keyakinan umat Budha, bahwa manusia sejatinya akan diakhiri di "dunia tanpa rupa" atau yang disebut dengan ajaran nibbana. Maka dari penelitian pada skripsi ini memiliki kesimpulan bahwa makna-makna simbol pada candi borobudur yang diwakilkan oleh simbol relief, arca dan stupa memiliki hubungan yang protagonis dengan ajaran-ajaran pokok agama Budha yang berupa ajaran delapan jalan mulia, enam paramita, kehampaan, dan hukum karma. Demikian pembahasan yang masih sederhana ini, penulis berharap akan ada peneliti selanjutnya untuk melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada dalam pembahasan ini agar lebih sempurna.

Item Type: Thesis ( S1 Undergraduate )
Subjects: 23rd Dewey Decimal Classification > 200 – Agama > 200 - Agama > 200 Agama
23rd Dewey Decimal Classification > 200 – Agama > 290 - Agama lainnya > 290 Agama selain Kristen
Divisions: Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor > Studi Agama Agama
Depositing User: 2024 Bagus Mahdiyin
Date Deposited: 10 Mar 2025 01:28
Last Modified: 10 Mar 2025 01:28
URI: http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/6899

Statistics Downloads of this Document

Downloads per month in the last year

View more statistics

 View Item View Item