Azzani, Muhammad Zakki (2006) حفلة عادة ياقوي السنوية بجاتينوم كلاتين. S1 Undergraduate thesis, Universitas Darussalam Gontor.

FILE TEXT (Muhammad Zakki Azzani - SAA - 2006.pdf) Muhammad Zakki Azzani - SAA - 2006.pdf - Published Version Exclusive to Registered users only License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (90MB)

Abstract

Upacara Adat Yaqowiyyu merupakan acara tahunan yang diselenggarakan tiap pertengahan bulan Safar tahun Islam/Jawa. Upacara Adat Yaqowiyyu atau orang bilang "Sebaran Apem" atau "Saparan" berpusat di tepi lereng sungai Soka atau di lapangan Sendang Plampeyan. Acara puncak dimulai pada hari Jum'at setelah sholat Jum'at, akan tetapi seminggu sebelum acara masyarakat Jatinom sudah mulai kegiatan ritual keagamaan di masjid-masjid sekitar berupa pengajian, sima'an Alqur'an, tadarusan dan sebagainya. Ribuan pengunjung memadati desa Jatinom untuk mengikuti rangkaian acara yang ada, oleh karena itu Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten memang menjadikan event Upacara Adat Yaqowiyyu sebagai sarana untuk menarik kedatangan wisatawan. Sebelum Upacara Adat Yaqowiyyu, para penduduk Jatinom membuat kue apem dan dikasihkan ke panitia upacara untuk kemudian disebarkan oleh para pengunjung yang mengikuti upacara tersebut. Prosesi upacara dimulai dengan kirab gunungan apem pada hari kamis, dari kantor kecamatan Jatinom yang akan diarak menuju masjid Agung Jatinom untuk dibacakan doa yang kemudian dibagikan pada hari jum'at. Berdasarkan kenyataan diatas penulis mengadakan penelitian terhadap Upacara Adat Yaqowiyyu di Jatinom Klaten, bermula dari sejarah munculnya Upacara Adat Yaqowiyyu, tata cara pelaksanaannya dan apa fungsinya bagi masyarakat umum. Maka untuk mencapai tujuan tersebut penulis menggunakan pendekatan sejarah untuk mengetahui sejarah munculnya Upacara Adat Yaqowiyyu, dan pendekatan fenomenologi untuk mengungkap fenomena yang terjadi ketika acara Upacara Adat Yaqowiyyu. penulis berpedoman pada data primer yang berupa buku-buku, dokumen-dokumen ataupun makalah-makalah yang membahas tentang pelaksanaan Upacara Adat Yaqowiyyu dan data sekunder yang berupa buku-buku yang melengkapi tulisan ini. penulis juga menggunakan metode observasi dan wawancara agar penelitian ini mendekati kepada suatu kebenaran yang bersumber dari fakta-fakta di lapangan, dan penulis juga menggunakan metode analisis kritik guna menganalisa pembahasan dalam penelitian ini dan mengajukan pendapat Islam terhadap hasil penelitian ini. Dari penelitian ini penulis dapat menyimpulkan bahwa masyarakai Jatinom dan sekitarnya masih menggunakan kepercayaan lama untuk memenuhi tujuannya, ini terbukti dari kegiatan yang mereka lakukan dengan mengadakan sebuah upacara seperti Kirab Gunungan Apem, Sebaran Apem. Dan yang mengarak gunungan apem adalah Bupati Klaten, ulama, keturunan Kyai Ageng Gribig, pejabat-pejabat daerah, utusan dari kraton Surakarta dan Yogyakarta. Dari hasil penelitian yang relatif terbatas, dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat Jatinom dan sekitarnya masih mempercayai adanya kekuatan pada kue apem dan kuburan Kyai Ageng Gribig. Dari hasil penelitian yang relatif terbatas, dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat Jatinom dan sekitarnya masih mempercayai adanya kekuatan pada kue apem dan kuburan Kyai Ageng Gribig. Adapun tujuan dari itu adalah melestarikan peringatan atas kedatangan Kyai Ageng Gribig dari Mekkah, mencari berkah dalam mengikuti acara tersebut. Akhirnya dari kajian yang sangat sederhana ini penulis merasa bahwa pembahasan ini masih sangat kurang dan jauh dari kesempurnaan, maka harapan penulis bagi peneliti selanjutnya agar membahas lebih dalam tentang Upacara Adat Yaqowiyyu dari sudut pandang yang berbeda. dan hanya kepada Allah penulis memohon petunjuk dan pertolongan.

Loading...

View more statistics

View Item