Berdasarkan hasil survey pendahuluan, prevalensi diare pada salah satu Boarding School di Jawa Timur yaitu dari 742 santriwati sebanyak 35,3 % mengalami diare selama 1 bulan terakhir, yaitu pada bulan Oktober 2017. Menurut WHO (2015) wilayah Asia Tenggara, merupakan wilayah kedua terbanyak kejadian diare. Penyebab terbanyak kejadian diare yaitu keracunan makanan. Penyebab terjadinya keracunan makanan yaitu karena rendahnya personal higiene dan sanitasi lingkungan. Hal ini dapat menyebabkan kontaminasi makanan oleh bakteri patogen seperti Escherichia coli Metode penelitian ini mengunakan studi observasional analitik yaitu desain cross sectional, untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan perilaku higiene sanitasi penjamah makanan terhadap keberadaan Escherichia coli di Boarding School. Sampel yang digunakan menggunakan metode total sampling dengan jumlah 116 sampel, Escherichia coli pada makanan menggunakan uji kualitatif E. coli yang di uji di Laboratorium Gizi 3 Universitas Darussalam Gontor. Penilaian pengetahuan dan perilaku higiene sanitasi menggunakan kuesioner. Dari hasil Penelitian ini diketahui bahwasannya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan higiene sanitasi dengan keberadaan Escherichia coli pada makanan dengan p value 0,13. Tidak terdapat hubungan antara perilaku higiene sanitasi dengan keberadaan Escherichia coli pada makanan dengan p value 0,19