Latar belakang: Salah seorang sahabat menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari Israil dari Abdul Karim dari Ikrimah dari Ibnu Abbas, ia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam “ melarang meniup ke dalam makanan dan minuman.” (HR. Ahmad no.2678). Makanan merupakan salah satu media tempat penularan kuman penyakit pathogen. Biasanya meniup makanan dan minuman panas agar segera dingin dan dapat untuk dimakan adalah sesuatu yang sangat umum dilakukan masyarakat. Mulut merupakan salah satu jalan masuknya mikroba patogen dari makanan ke dalam tubuh manusia selalu melalui jalan mulut. Kontaminasi yang masuk ke mulut ini dapat menjadi sumber penyakit. Tujuan penelitian: Mengetahui pengaruh meniup makanan dan minuman panas terhadap jumlah dan jenis mikroorganisme. Metode Penelitian: Metode eksperimental yang menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap atau RAL dengan 3 perlakuan dan 2 kali pengulangan. Metode perhitungan jumlah mikroba secara langsung menggunakan alat ‘colony counter’ dan identifikasi jenis mikroba menggunakan metode pewarnaan gram. Hasil penelitian: Jumlah mikroorganisme yang ditiup berjumlah 153 mikroorganisme dan jumlah mikroorganisme yang tidak ditiup berjumlah 19 mikroorganisme. Pada uji statistik didapatkan nilai p = 0,005 yang artinya terdapat perbedaan antara cawan yang ditiup dengan cawan yang tidak ditiup. Pada hasil pewarnaan gram didapatkan pada cawan yang ditiup dan cawan yang tidak ditiup memiliki warna merah muda dengan indikasi gram negatif. Kesimpulan: Terdapat perbedaan jumlah mikroorganisme pada makanan yang ditiup dan tidak ditiup. Jenis gram mikroorganisme terhadap cawan yang ditiup dan tidak ditiup adalah gram negatif.