Siwak (Salvadora persica L. ) diteliti memiliki efektifitas sebagai antibakteri pada mulut. Semakin berkembangnya teknologi, kayu siwak jarang digunakan dan beralih pada media yang lebih modern seperti alat gosok gigi beserta bahan pembersih pastanya maupun cairan pembersih mulut, dengan ini peneliti membuat formulasi sediaan tablet hisap sebagai inovasi baru untuk mempermudah anak-anak dan orang tua yang sukar menelan obat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi pada pengikat Hidroxypropil Cellulose (HPC-SSL-SFP) yang dibuat dalam 3 formulasi yang berbeda yaitu formula A 7,5%, formulasi B 10%, dan formula C 12,5%. Evaluasi massa cetak tablet yang dilakukan meliputi pengukuran uji kandungan lembab, laju alir, sudut henti dan kompresibilitas. Pengujian tablet hisap meliputi pengujian keseragaman bobot, kekerasan, friabilitas dan uji waktu hancur. Metode kempa langsung yaitu metode yang digunakan pada pembuatan tablet hisap dengan menganalisis halal bahan yang digunakan. Hasil evaluasi sifat fisik tablet dianalisa dengan statistik menggunakan uji One Way ANOVA menunjukan bahwa terdapat pengaruh pada kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur dengan variasi pengikat HPC-SSL-SFP. Formula terbaik yaitu formula C yaitu dengan konsentrasi HPC-SSL-SFP 12,5% yang memiliki kekerasan paling tinggi yaitu 12,92 kg, kerapuhan 0,21 % dan waktu hancur yang lebih singkat dari formula A dan B yaitu 10,22 menit. Kata kunci: Kayu Siwak, Kempa Langsung, Tablet Hisap.