Latar Belakang: Diabetes Mellitus tipe 1 adalah salah satu penyakit tidak menular yang meningkat setiap tahun di Indonesia. Pemanfaatan kulit salak dapat mengurangi kadar gula darah karena mengandung flavonoid. Orang-orang menganggap kulit salak adalah sampah tetapi sebenarnya dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengurangi gula darah. Tujuan: Untuk mengetahui uji efektivitas ekstrak kulit salak ( Salacca zalacca [Gaertner] Voss) terhadap kadar gula darah tikus wistar putih diabetes ( Rattus norvegicus L ). Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental dengan desain kelompok kontrol pre post test. Subjek penelitian adalah tikus wistar yang diberi ekstrak kulit salak untuk intervensi, glibenclamide untuk kontrol positif dan pakan standar untuk kontrol negatif. Analisis statistik menggunakan Shapiro-Wilk untuk uji normalitas, Kruskall-Wallis untuk mengidentifikasi perbedaan antara kelompok dan post hoc oleh Mann Whitney untuk menganalisis setiap kelompok. Hasil: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok sig. 0,559 (p> 0,05). Kontrol negatif menunjukkan bahwa kadar gula darah terus berkurang walaupun tidak diberi apa-apa dan hanya pemberian makanan normal. Kesimpulan: Penelitian ini mengungkapkan bahwa ekstrak kulit salak dapat mengurangi kadar gula darah pada dosis 0,075 g / 200 gW, 0,15 g / 200 gW dan 0,225 g / 200 gW tetapi tidak signifikan secara statistik.