Pondok Modern Darussalam Gontor sebagai lembaga pendidikan, mendidik seluruh warga yang ada di dalamnya. Guru, murid hingga karyawan menjadi objek pendidikan akal dan mental lembaga ini. La Tansa Gontor menjadi salah satu unit usaha yang selain mendidik stafnya, juga mendidik karyawan yang bertugas di dalamnya. Karakter tanggung jawab menjadi salah satu hal yang ditanamkan dalam proses pendidikan yang berjalan di La Tansa Gontor. Melalui pengarahan pagi, La Tansa menanamkan karakter tanggung jawab kepada karyawannya agar seluruh tujuan berdirinya unit usaha ini dapat digapai dengan semaksimal mungkin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Proses pembentukan karakter tanggung jawab karyawan La Tansa Gontor melalui pengarahan pagi. 2) Faktor penghambat dan pendukung dalam pembentukan karakter tanggung jawab karyawan La Tansa Gontor melalui pengarahan pagi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, untuk mendapatkan data yang diperlukan peneliti menggunakan tiga metode yaitu sebagai berikut: 1) Metode wawancara, metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter tanggung jawab karyawan La Tansa Gontor. 2) Metode observasi (pengamatan), metode ini digunakan untuk mendapat data tentang proses pembentukan karakter tanggung jawab karyawan La Tansa Gontor. Metode dokumentasi, adapun metode ini digunakan untuk mendapatkan data-data tentang aspek historis tentang Pondok Modern Darussalam Gontor dan data-data yang berkaitan dengan penelitian. Sedangkan analisis data menggunakan Miles dan Huberman: yang terdiri dari: reduksi data, display/penyajian, kesimpulan/verifikasi. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa: 1) Proses pembentukan karakter tanggung jawab karyawan La Tansa Gontor melalui pengarahan pagi, terdiri atas orientasi, perintah dan delegasi wewenang. 2) Faktor pendukung dan penghambat dalam pembentukan karakter tanggung jawab karyawan La Tansa Gontor melalui pengarahan pagi, terdiri dari: Faktor pendukung, meliputi: a) Motivasi kerja karyawan, b) Penerapan disiplin toko, c) Standar Operasional Pelaksanaan, d) Bimbingan dan pengawalan staf, e) Fasilitas yang memadai. Faktor penghambat, meliputi: a) Kurangnya sikap keteladanan staf pengurus, b) Kurangnya teguran dan sanksi bagi yang melanggar. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberi saran kepada staf pengurus koperasi La Tansa Gontor untuk memberi perhatian lebih terhadap proses pengarahan pagi dan terhadap pengawalan tugas yang telah diberikan kepada karyawan La Tansa. Karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap keberhasilan pembentukan karakter tanggung jawab karyawan. Selain itu saran juga ditujukan kepada peneliti selanjutnya agar meneliti lebih detail dalam hal ini. Seperti penelitian tentang permasalahan dalam pembentukan karakter tanggung jawab karyawan La Tansa.