Latar belakang: Status gizi adalah faktor terpenting untuk menentukan kondisi tubuh seseorang, terutama pada remaja. Pada periode ini, dibutuhkan keseimbangan antara pengetahuan, asupan makanan, dan aktivitas yang dilakukan setiap hari karena mempengaruhi pertumbuhan remaja pada fase selanjutnya. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan gizi, asupan makanan dan aktivitas fisik dengan status gizi remaja. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional, data pengetahuan gizi diperoleh dari kuesioner yang divalidasi, sedangkan asupan makanan dan aktivitas fisik berasal dari recall makanan dan recall aktivitas fisik responden. Status gizi ditentukan menggunakan IMT/U mengacu pada z-score anak-anak berusia 15-18 tahun. Hasil: Mayoritas subjek penelitian adalah anak perempuan (51%) dengan mayoritas berusia 16 tahun (45%). Nilai pengetahuan gizi terbanyak terdapat pada kategori sedang (64,5%), tingkat asupan makanan dengan kategori normal (50,5%), tingkat aktivitas fisik terbanyak adalah sedang (46%), dan tingkat status gizi paling normal (95,7%). Ada hubungan yang signifikan antara asupan makanan dengan status gizi (p = 0,016). Tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan pengetahuan gizi (p = 0,513), dan aktivitas fisik (p = 0,351). Kesimpulan: adanya hubungan yang signifikan antara asupan makanan dengan status gizi, dan tidak adanya hubungan yang signifikan antara status gizi dengan pengetahuan gizi dan aktivitas fisik.