Wakaf adalah instrument salah satu ekonomi islam yang berdasarkan fungsinya sebagai unsur kebajikan (birr), kebaikan (ihsan) dan persaudaraan (ukhuwah). Dalam hal pengelolaan wakaf, M.A. Mannan sebagai pakar ekonomi islam dari Bangladesh, melakukan terobosan terbaru dalam aplikasi wakaf ini, yaitu dengan wakaf uang. Di Indonesia telah diterbitkan peraturan menteri agama no. 4 tahun 2009 tentang wakaf uang. Dengan undang- undang tersebut, mulailah masyarakat mendirikan badan wakaf khususnya wakaf uang, Salah satunya yang didirikan di daerah Yogyakarta yaitu Badan Wakaf Uang/Tunai MUI (BWU-T MUI) Yogyakarta sebagai pengelola wakaf uang di daerah Yogyakarta. Dilihat dari segi program yang dilakukan badan wakaf tersebut telah menyalurkan wakaf dengan cara peminjaman dana modal tanpa bunga. Jumlah wakif yang berwakaf di badan tersebut telah mencapai 1848 orang. Maka dari itu diperlukan pengelolaan wakaf uang yang baik untuk kemaslahatan umat. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui model pengelolaan wakaf uang menurut maqashid syariah. 2) untuk mengetahui kesesuaian pengelolaan wakaf uang di BWU/T MUI DIY menurut maqashid syariah. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan teknik pengumpulan data studi pustaka, wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis datanya menggunakan analisis data miles dan huberman dengan tiga langkah yaitu deskriptif, analisis dan intisari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan wakaf uang di BWU/T MUI DIY telah mencapai kesesuaian menurut maqashid syariah. Pada perlindungan agama, BWU/T MUI DIY menggunakan Al-Qur’an dan Hadits dalam pengelolaannya dan juga terhadap undang-undang Indonesia. Pada perlindungan jiwa, kualitas nazhir kurang dikarenakan kurangnya fasilitas yang memadai dalam pengelolaan. Pada perlindungan keturunan, BWU/T MUI DIY mengarahkan pengelolaan dalam meningkat kesejahteraan mauquf ‘alaih. Pada perlindungan harta, BWU/T MUI DIY menjaga investasi dunia dan akhirat. Pada perlindungan akal, BWU/T MUI DIY mengadakan pendampingan agama dan usaha.