Kondisi perekonomian kota Solo yang semakin bertumbuh dengan ditopang oleh 3 sektor ekonomi utama yaitu pariwisata, kuliner, dan pasar tradisional. Wisatawan yang cenderung meningkat menunjukan bahwa kota Solo memiliki potensi dan daya tarik wisata. Sektor inilah yang akhirnya mendorong dua sektor lainnya ikut meningkat. Pertumbuhan di ketiga sektor diatas juga akhirnya mendorong sektor hospitality, khusunya dunia perhotelan. Permintaan pasar akan hotel yang nyaman, khususnya berbasis syariah semakin tinggi karena mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam. Selama ini umat Islam masih dalam lingkup bisnis konvensional yang kadang jauh dari nilai dan prinsip syariah, bahkan melenceng dari ajaran Islam. Sudah selayaknya menggiatkan bisnis syariah, karena hal tersebut akan menjadikan sebuah strategi serta peluang baru dalam pemasaran. Hadirnya Syariah Hotel Solo adalah membuka peluang dengan perusahaan jasa yang lebih bermanfaat dan tetap sesuai dengan permintaan segmentasi pasar Syariah Hotel Solo yang didirikan oleh Bapak Hutomo Mandala Putra (Tommy Suharto) adalah hotel bintang 4 dengan konsep syariah hotel terbesar se Indonesia, dengan beralamatkan Jln. Adisucipto No. 47, Solo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prinsip syariah yang diterapkan pada Syariah Hotel Solo dalam strategi pemasaran bisnis perhotelan dan juga mengetahui kendala penerapan prinsip syariah yang dijalankan oleh Syariah Hotel Solo dalam strategi pemasaran bisnis perhotelan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini adalah Syariah Hotel Solo sudah mengimplementasikan prinsip syariah seperti, rabbaniyah, akhlaqiyah, alwaqiah, dan al insaniyah dalam setiap kegiatan yang ada di hotel. Serta branding syariah yang dimiliki oleh hotel menjadi kekuatan dalam menjaga eksistensi dalam persaingan pasar di era globalisasi. Kemudian kendala yang dihadapi adalah kurangnya edukasi masyarakat terhadap konsep syariah baik dari harga dan pelayanan