Thesis
Published
انغا بقرية األصلية الشعوب عند العبادة مفهوم يف الثقافة ارتشاح اتسكماالاي )Kampung (Naga
Abstract
Kampung Naga merupakan perkampungan adat yang terletak di Desa Naglasari,
Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Memiliki luas wilayah 1,5 hektar,
terdapat 112 bangunan dengan 102 KK dan 302 jiwa penduduk. Masyarakat adat Kampung
Naga Tasikmalaya masih memegang teguh adat istiadat yang ada secara turun-temurun
dari nenek moyang mereka. Islam satu-satunya agama yang diyakini oleh masyarakat adat
Kampung Naga Tasikmalaya, namun keyakinan mereka terhadap Islam tidak menghalangi
mereka untuk melaksanakan adat istiadat terutama yang berkaitan dengan kepercayaan dan
upacara adat. Diantara upacra adat tersebut adalah Hajat Sasih yang dilaksanakan enam
kali dalam setahun, yaitu pada Bulan Muharram, Rabi’ul Awwal, Jumadil Akhir, Sya’ban,
Syawwal (Ied Fithri), dan Dzul Hijjah (Ied Adha). Kedua, Ngaruwat Lembur yaitu upacara
yang dilaksanakan pada Bulan Muharram untuk pergantian Tantang Angin atau Tolak Bala
yang diletakkan disetiap pintu rumah Masyarakat Adat Kampung Naga. Ketiga, Ngawilah
yaitu upacara adat yang dimaksudkan untuk pergantian Kandang Jaga atau pagar yang
mengelilingi Kampung sebagai batas bangunan di Kampung Naga.
Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas sebelumnya, Penulis menginginkan
untuk mengetahui apakah masyarakat adat Kampung Naga yang beragama Islam hanya
melaksanakan shalat di hari jum’at saja, dan juga ingin mengetahui apakah upacara hajat
sasih merupakan pengganti dari ibadah Haji.
Penulis mengumpulkan data dengan melakukan penelitian lapangan, yaitu di
Kampung Naga Tasikmalya, dengan refrensi sekunder dari berbagai buku yang berkaitan
dengan Masyarakat Adat Kampung Naga. Data-data tersebut diperoleh dari metode analisis
deskriptif yaitu penjelasan dan pembahasan masalah yang diteliti dengan menggambarkan
keadaan objek penelitian berdasarkan fakta yang ada, kemudian mengeksplorasikannya
dengan pendekatan antropologi agama yaitu sebuah metode yang mempelajari tentang
manusia yang menyangkut agama dengan pendekatan budaya.
Adapun hasil yang diperoleh Penulis yaitu, Masyarakat Adat Kampung Naga sebagai
seorang muslim melaksanakan shalat lima waktu, namun dalam pelaksanaanya kembali
kepada individu masing-masing, ada yang berjama’ah dan tidak. Namun masyarakat
Adat Kampung Naga mengutamakan Shalat Jum’at jangan sampai ditinggalkan, pada
hari ini seluruh masyarakat Adat Kampung Naga dan Sa Naga datang ke Mesjid untuk
melaksanakan Shalat Berjama’ah. Aturan ini sangat di patuhi oleh seluruh Masyarakat
Adat Kampung Naga dan tidak ada yang berani untuk melanggarnya. Upacara Hajat
Sasih yang diantaranya bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha, merupakan upacara
penghormatan mereka terhadap leluhur dengan mengharapkan keselamatan, keberkahan,
dan perlindungan bagi seluruh Masyarakat Adat Kampung Naga dan bukan merupakan
upacara pengganti Ibadah Haji.
Dengan upaya yang dilakukan peneliti untuk menunjukan signifikan penelitian
ini, Penulis menyarankan untuk lebih mengkaji lagi mengenai budaya dan agama yang
hadir ditengah masyarakat, apalagi di tanah Indobesia yang kaya akan keberagaman
dan kebudayaannya. Diakhir penjelasan dengan segala bentuk kekurangan dari penulis,
mengharapkan peneliti selanjutnya untuk bisa megkaji lebih dalam megenai Kampung
Publication Details
InstitutionUniversitas Darussalam Gontor
DepartmentFakultas Ushuluddin
Item ID878
Deposited08 Nov 2020 03:45