Thesis
Published
اهلندوسية الداينة عند اجلنسانية مفهوم
Abstract
Wacana gender dalam agama Hindu dilatarbelakangi oleh problema diskriminasi terhadap kaum
perempuan Hindu. Seperti budaya patriarki yang masih dijalani umat Hindu. Hal ini mendapat kritik dari
beberapa tokoh Hindu yang turut membahas perihal gender dalam agama Hindu. Salah satu di antaranya ialah
Mahatma Gandhi yang menyampaikan adanya diskriminasi gender dalam adat Hindu. Hal ini didukung dengan
beberapa sloka yang terdapat dalam Weda Smerti. Mahatma Gandhi juga menyarankan agar dilakukan penafsiran
ulang terhadap sloka-sloka yang ada pada Weda Smerti.
Penelitian ini bertujuan mengungkapkan hakikat konsep gender dalam agama Hindu berdasarkan
Perspektif kitab Weda Smerti yang dipercayai umat Hindu sebagai pedoman hidup mereka.
Pendekatan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini ialah pendekatan normatif. Suatu pendekatan
yang berupaya memahami agama melalui ayat-ayat kitab suci yang dipercayai oleh penganut agama tertentu.
Adapun di antara data-data yang digunakan ialah data primer berupa kitab Weda Smerti, literatur dan buku-buku
yang berkaitan dengan gender dalam agama Hindu, juga data yang bersifat sekunder sebagai data pendukung.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang didapatkan dengan cara menelaah dan mengumpulkan
sumber-sumber terkait. Kemudian menggunakan metode deskriptif dan metode analisis untuk penyajian hasil
temuannya.
Dari penelitian yang berhasil dikaji, peneliti menemukan bahwa konsep gender dalam Hindu muncul
dikarenakan adanya beberapa tokoh serta aktifis kaum perempuan yang merasakan ketidakpuasan bahkan
ketimpangan dalam peran yang mereka jalani. Hal tersebut berupa diskriminasi dari segi kehidupan sehari-hari,
baik dalam aktivitas, ekonomi ataupun peran dalam berumah tangga. Kajian gender yang dilakukan aktifitis
perempuan Hindu tersebut ialah agar dapat mengembalikan harkat serta kedudukan wanita yang pada dasarnya
memiliki posisi yang sama dengan laki-laki. Karena dalam ajarannya, martabat serta peran perempuan dan laki-
laki dalam Hindu adalah sama dan sejajar. Akan tetapi, wacana gender yang terdapat dalam Weda Smerti bila
ditinjau dari beberapa sloka, maka akan terlihat sangat mengunggulkan peran laki-laki daripada perempuan.
Sehingga tidak heran jika weda Smerti mengajarkan bahwa keturunan serta peran laki-laki ialah yang paling
utama, baik dalam keluarga maupun kehidupan bermasyarakat.
Peneliti mengakui bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu peneliti berharap
kedepannya, agar pengkajian konsep gender dalam agama Hindu bila ditinjau dari perspektif Weda Smerti lebih
diperdalam lagi. Sehinnga akan menghasilkan temuan-temuan baru yang nantinya akan menambah kekayaan
ilmu pengetahuan tentang studi gender dalam Hindu.
Publication Details
InstitutionUniversitas Darussalam Gontor
DepartmentFakultas Ushuluddin
Item ID879
Deposited08 Nov 2020 03:47