Pendahuluan: Dehidrasi adalah suatu kondisi dimana tubuh mengeluarkan cairan selama beraktivitas, dimana pengeluaran cairann lebih tinggi dibandingkan dengan asupan cairan pada tubuh. Kejadian dehidrasi pada remaja di Indonesia sangat memprihatinkan, The Indonesian Regional Hydration Study (THIRST) menyatakan baahwa banyak dari remaja yang mengalami dehidrasi ringan sebanyak 49,5%. Kebanyakan seseorang hanya minum ketika mereka merasakan haus, walaupun rasa haus ini sudah termasuk tanda awal dari dehidrasi ringan (disamping itu salah satu faktor yang mempengaruhi asupan cairan adalah pengetahuan). Tujuan: Menganalisis hubungan antara pengetahuan tentang hidrasi dengan total asupan cairan pada remaja putri. Metode: Penelitian studi observasional menggunakan disain descriptive dengan pendekatan cross- sectional, penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen untuk mengukur tingkat pengetahuan dan 24-h food record dan 24-h fluid records untuk menghitung asupan cairan, dan Uji Chi-square. Hasil: Rata-rata total asupan cairan sebanyak 1971,06ml, remaja putri yang mempunyai resiko terkena dehidrasi sebanyak 56% dan rata-rata pengetahuan adalah 61,32% termasuk dalam kategori cukup, dan hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang hidrasi dengan total asupan cairan pada remaja putri dengan nilai p 0,000 <α 0,05. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang hidrasi dengan total asupan cairan pada remaja putri.