Search for collections on UNIDA Gontor Repository

الإنسان الكامل عند بديع الزمان سعيد النورسي

al-faruqi, achmad reza hutama (2015) الإنسان الكامل عند بديع الزمان سعيد النورسي. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR.

[img] Text (cover)
1 cover.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (159kB)
[img] Text (abstrak)
2 abstrak.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (75kB)
[img] Text (daftar isi)
3 daftar isi.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (33kB)
[img] Text (bab 1)
4 bab 1.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (242kB)
[img] Text (bab 2)
5 bab 2.pdf
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (339kB)
[img] Text (bab 3)
6 bab 3.pdf
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (622kB)
[img] Text (bab 4)
7 bab 4.pdf
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (40kB)
[img] Text (refrensi)
8 ref.pdf
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (128kB)

Abstract

Dewasa ini, manusia modem seringkali melupakan identitas serta fitrahnya sendiri. Hal ini mengakibatkan banyak dari manusia yang melanggar dasar-dasar peraturan yang telab tetap dalam Islam. Seperti melakukan korupsi contohnya, kejabatan, maksiat, perbuatan-perbuatan fasik, dim syirik. Padabal disadari atau tidak, ji\ra manusia melakukan yang demikian, sebenarnya mereka telah sampai pada tatanan rendah sebagai makhluk di sisi Tuhan. Sedangkan bila ditelaab lebih dalam, manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT untuk beribadab dan merangkap sebagai "Khalifah jii al-Ardh"". Di kalangan Islam sendiri, terdapat gerakan tasawwuf yang mfnyuarakan manusia agar kembali kepada Fitrah melalui peningkatan Akhlaq dengan cara mengosongkan diri dari berbagai sifat buruk serta menghiasi diri dengan kebaikan hingga manusia dapat mencapai. Lebih jauh lagi, Said Nursi mempunyai pemikiran tentang bagaimana manusia mampu mencapai derajat yang setinggi-tingginya, dan perhatiannya untuk membangun diri manusia menjadi Manusia Sempurna melalui pemahaman alas hubungannya dengan Allab dan hubungannya dengan sesama manusia. Berangkat dari permasalaban di alas, peneliti mencoba mengungkapkan konsep Manusia Sempuma Menurut Badiuzzaman Said Nursi, serta bagairnana metode yang digunakan untuk mencapainya, hingga dapat mencapai kesempumaan dan kebabagiaan dunia dan akhirat. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Pendekatan Tasawwuf, dan menggunakan Metode Deskriptif dan Analisis untuk menggambarkan konsep Manusia Sempuma milik Badiuzzaman Said Nursi, serta menganalisanya dengan dalam, lalu mendiskusikan pemikiran Said Nursi dan mempertemukannya dengan pemikiran para Sufi lainnya, kemudian baru ditarik kesirnpulan setelabnya. Dalam penelitian ini Nursi menyebutkan bahwa sesungguhnya Manusia itu adalah sebaik­baik ciptaan Allah, seperti ha! ini terbukti kesaksian dari fakta-fakta yang disajikan dalam Islam kepada umat manusia khususnya dengan manusia dan benda-benda. Muslim adalah manusia yang lebih baik, mereka adalah orang-orang dari kebenaran dan kebajikan, sebagaimana dibuktikan sejarah-sejarab, fakta-fakta dan induksi penuh, dan sesungguhnya orang-orang mulia diantara orang-orang yang terbaik dari mereka adalab Muhammad saw., yang terlihat dari beribu-ribu mukjizat dan moral mulia dan Alquran. Pengendalian dari semua kelembutan dan kebaikan kepada dasar yang dituju adalab Ibadab kepada Allab. Maka, hati itu bertugas untuk mengkontrol dan mengendaljkan seperti halnya pemimpin yang mana setiap kelembutan dan kebaikan berasal darinya dim pandangan terhadap kenyataan adalab dengan cara Ibadah khusus dengan kelembutannya. Semua itu adalab harus berjalan seperti halnya Tentara dalam medan peperangan, seperti yang dicontohkan oleh sababat-sahabat r.a, dan kemudian meningkat derajat yang paling sempuma yaitu Rasulullah saw .. Untuk melengkapi manusia dalam derajat yang mulia adalah dengan menyempumakan kewajibannya, yaitu akhlak yang mulia, dengan cara beribadah kepada Allah dan menjauhi laranganNya. Dan manusia jika dirinya sudab mencapai kesempumaan, maka akan sampai kepada kebahagiaan yang bisa ditempuh dengan cara beriman kepada Allah swt. dan akhirat. Akhimya, dengan kajian ini penulis mengharapkan munculnya kesadaran umat manusia untuk menghayati kembali makna dan tujuan diciptakannya Manusia di bumi. Peneliti menilai, · masih banyak kekurangan yang terdapat pada kajian ini. Sehingga, peneliti mengharap adanya koreksian dan masukan dari pembaca, agar penelitian ini dapat mencapai nilai dan basil yang lebih baik. Harapan peneliti, kajian ini dapat sedikit bermanfaat terhadap penelitian yang akan datang.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 23rd Dewey Decimal Classification > 2X7 - Filsafat, Dakwah, Pendidikan Agama, Sekolah, Pembaharuan Pemikiran, Pers dan Media Massa Islam > 2X7.100 Filsafat Islam
Divisions: Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor > Aqidah Filsafat Islam
Depositing User: Mr Muhammad Taufiq Riza
Date Deposited: 14 Sep 2023 02:59
Last Modified: 14 Sep 2023 02:59
URI: http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/2981

Actions (login required)

View Item View Item