Journal Article
Published
Makna Pluralisme Agama dan Relevansinya dalam Tradisi Sufi; Kajian atas Kepribadian Abu Mansur al-Halaja
Abstract
Kajian pemikiran wihhdtul adyan yang sering diidentikkan dengan pluralisme agama
belakangan menarik perhatian kalangan akademisi, peneliti dan para pengkaji agamaagama.
Isu wihdatul adyan, oleh sebagian pihak secara paksa dicoba untuk
disandingkan dan disamakan dengan pemikiran wihdatul wujud yang dikonsepsikan
tokoh sufi seperti al-Hallaj. Tulisan ini bermaksud mengkaji model dan praktik
tasawuf dalam pribadi Abu Mansur Al-Hallaj yang disebut oleh sebagian pihak
sebagai pengusung ide pluralisme agama. Tulisan ini juga merupakan penelitian
kualitatif dengan pendekatan filosofis-teologis dan berkesimpulan bahwa; Pertama,
Al-Hallaj bukanlah pencetus dan pengusung ide pluralisme agama dalam Islam, hal ini
didukung dari beberapa pendapat para sufi tentang Al-Hallaj. Kedua, Al-Hallaj
mengakui adanya perbedaan agama bukan kesetaraan agama-agama (baca: semua
agama benar), sebab di masa kecilnya sudah mengalami keberagaman agama dalam
lingkungan keluarganya. Ketiga, klaim terhadap Al-Hallaj sebagai pencetus atau
bapak pluralisme agama adalah sebutan yang berlebihan dan tidak bertanggungjawab,
karena apa yang dilakukan Al-Hallaj tidak sesuai dengan klaim yang dituduhkan itu.
Kajian ini memberikan pemahaman bahwa wihdatul wujud yang identik dengan
pribadi Al-Hallaj sejatinya bukanlah makna wihdatul adyan yang sering disebut
sebagai paham pluralisme agama seperti yang diklaim sebagian akademisi.
Publication Details
JournalTribakti
Volume32 (1)
Pagespp. 111-128
ISSN2502-3047
SubjectsB Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Keywordswahdat ad-dyan, pluralisme agama, Al-Hallaj
Item ID1891
Deposited22 Jan 2023 02:51