Zarkasyi, Hamid Fahmy (2011) Tradisi Orientalisme dan Framework Studi al-Qur’an. Tradisi Orientalisme dan Framework Studi al-Qur’an.
FILE TEXT
2.pdf Exclusive to Repository staff only Download (357kB) |
Abstract
Orientalism is a field of study that deals with Eastern and Islamic studies as it object of study. Being a discipline of knowledge it must have specific theory and methodology or framework of study. However, since it emerged in Western intellectual tradition, it is permeated by Western worldview. In other words, being a science orientalism is value laden. This paper tries to prove the correlation between the traditions of orientalism, where religious, cultural and political melieu permeated their framework, with the study of the Qur’an. The finding suggests that the framework of orientalis in their study of the Qur’an could be resumed into four: trying to employ previous sacred text as their standard of Qur’anic studies, preferring the textual studies rather than narration, questioning the process of compilation, examining the content of the Qur’an using their own logic and experience, and finally employing the Biblical methodology. Those frameworks inevitably has resulted incongruencies that could lead one to be misunderstanding the Qur’an Orientalisme adalah bidang studi yang berhubungan dengan Timur dan studi Islam, karena berkaitan dengan objek kajian studi. Ia kini telah menjadi disiplin ilmu yang harus memiliki spesifikasi teori dan metodologi atau kerangka studi. Namun, karena ia muncul dalam tradisi intelektual Barat, maka ia disikapi dengan pandangan Barat. Dengan kata lain, orientalisme menjadi disiplin ilmu yang sarat nilai. Tulisan ini mencoba untuk membuktikan korelasi antara tradisi orientalisme, di mana agama, budaya dan nuansa politik demikian meresap dalam kinerja dan pribadi mereka, khususnya mengenai studi Al-Qur’an. Tak ayal lagi, kerangka pikir orientalis dalam kajian mereka terhadap Al-Qur’an diaplikasikan dalam empat langkah: menggunakan teks suci sebelumnya – Bibelsebagai standar studi Qur’an, selanjutnya lebih memilih studi tekstual daripada narasi, dan mempertanyakan proses kompilasinya, memeriksa isi Qur’an dengan menggunakan logika dan pengamalan empiris mereka sendiri, dan akhirnya mereka menggunakan metodologi Al-Kitab (Bibel). Kerangka kerja tersebut pasti telah mengakibatkan ketidaksesuaian hasil kajian yang dapat membawa kita kepada salah paham terhadap Al-Qur’an.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | 23rd Dewey Decimal Classification > 2X7 - Filsafat, Dakwah, Pendidikan Agama, Sekolah, Pembaharuan Pemikiran, Pers dan Media Massa Islam > 2X7.100 Filsafat Islam |
Depositing User: | Mr Muhammad Taufiq Riza |
Date Deposited: | 27 Feb 2023 06:32 |
Last Modified: | 17 Oct 2024 02:03 |
URI: | http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/2036 |
Statistics Downloads of this Document
View Item |