Staf kependidikan di Universitas Darussalam Gontor bekerja di depan layar monitor komputer dengan posisi kerja duduk dalam waktu yang lama sehingga dapat menyebabkan timbulnya keluhan muskuloskeletal. Metode Rule of Twenty (RoT) merupakan salah satu cara yang dapat diterapkan untuk mengurangi tingkat risiko keluhan muskuloskeletal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keefektivan metode Rule of Twenty dalam mengurangi tingkat risiko keluhan muskuloskeletal staf kependidikan Universitas Darussalam Gontor. Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen dengan rancangan one group pretest posttest. Populasi dalam penelitian ini yaitu staf kependidikan Universitas Darussalam Gontor berjumlah 68 orang. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling dengan jumlah sampel yaitu 21 orang. Pengambilan data menggunakan kuesioner Nordic Body Map. Analisis data dilakukan menggunakan program SPSS versi 20.0 dengan uji autokorelasi dan uji t berpasangan. Hasil pengukuran keluhan muskuloskeletal pre dan post RoT yaitu tingkat aksi 1 (tingkat risiko rendah) sebanyak 21 orang. Hasil pengukuran uji autokorelasi diketahui bahwa nilai Durbin Watson (DW) sebesar 1,958 maka DW (1,968) > DU (1,8116) sehingga dinyatakan tidak ada autokorelasi antar variabel. Hasil uji beda yaitu nilai t=5,760 dan nilai p=0,0001 yang menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara keluhan muskuloskeletal sebelum dan sesudah penerapan metode Rule of Twenty (p<0,05). Metode Rule of Twenty efektif mengurangi keluhan muskuloskeletal Staf Kependidikan, karena terjadi penurunan keluhan sebesar 9,4% antara sebelum dan sesudah penerapan RoT.