Thesis Published

الولاية عند الحكيم الترمذي

fuadi, anwar
Abstract
Kewalian merupakan salah satu tradisi pemikiran lasawuf, bahkan lasawuf berdiri di alas bangunan kewalian. Namun pembahasan mengenain kewalian belum ditemukan secara mendalam pada masa kenabian. Meskipun demikian, sebenarnya kewalian di dalam Islam bukanlah sesuatu yang barn, terdapat banyak ayat-ayat Al-qur'an dan hadits-hadits yang menjelaskan tentangn kewalian. Dalam perkembangannya, khususnya dalam tradisi tasawuf, kewalian mengalami perluasan makna Sehingga pada akhirnya menimbulkan perdebatan di kalangan para ulama, ha! itu disebabkan pemahaman sufi tentang kewalian didasarkan pada epistemologi irfani yang melampaui analisa biasa Seorang tokoh sufi pertama yang meletakan teorinya dalam kewalian adalah Hakim Turmudzi, yang dimana ajarannya berlandaskan pada kewalian, yang secara tematik dapat ditemukan dalam beberapa buku-bukunya seperti: Khatm Awliya, 'Jim Awliya, Siirah Awliya dan lain sebagainya. Berdasarkan keterangan di alas, penulis terdorong untuk mengkaji konsep kewalian menurut seorang tokoh yaitu Hakim Turmudzi, pembahasan ini bertujuan untuk mengetahui pengertian tentang kewalian serta hal-hal yang berkaitan dengannya khususnya menurut Hakim Turmudzi. Dan untuk memudahkan penulis, dalam membahas masalah-masalah yang ada, penulis menggunakan dua metode, yaitu metode deskripsi dan metode analisis. Dengan menggunakan metode tersebut di atas, penulis menemukan pengertian kewalian menurut Hakim Tutrnudzi, bahwa kewalian menurutnya adalah kedekatan seorang hamba dengan Allah yang terbagi menjadi dua yaitu Awliya Haqq Allah dan Awliya Allah, yang di mana kewalian terse but dapat diperoleh melalui usaha (Kasb;yyah) dan pemberian (Ata 'iyyah), keduanya memiliki tanda-tanda dan sifut-sifat tertentu yang tidak dimiliki kebanyakan orang pada umumnya, baik dari segi kepribadian, hati maupun ilmu. Kedekatannya dengan Allah mendorongnya memiliki kecintaan dan keistiqomahan dalam yang lebih dalam beribadah kepada Allah. Dalam karakteristiknya kewalian menurut Hakim Turmudzi tidak terikat oleh zaman seperti halnya kerasulan dan kenabian. Dalam pembagaiannya Hakim Turmudzi membagai tinggakat kewalian menjadi tiga, yaitu mereka yang memperoleh sepertiga kenabian, setengah kenabian dan yang terkahir yaitu mereka yang memiliki sifut kenabian melebihi dari yang sebelumnya, sehingga Hakim Turmudzi menyebutnya sebagai Khatim Awliya yaitu penutup kewalian. Bangunan Epistemologi Hakim merupakan pemahamannya terhadap Al-qur'an dan tradisi kenabian secara 'irfani yang tidak hanya dengan pemahaman lahiriyah, melainkan dengan pemahaman batiniyah yang diperolehnya riyadlah dan mujahadah. Dengan demikian, dianjurkan bagi seorang muslim agar senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dengan segala kecintaan dan ketaatannya kepada Allah yang telah tertulis di dalam Al-qur'an dan apa yang telah disyariatkan Rosulnya Akhirnya, pembahasan yang sederhana dan banyak kekurangan ini, penulis berharap ada peneliti selanjutnya yang akan mengkaji masalah ini dengan lebih dalam sehingga demikian akan menjadi lebih jelas apa yang selama ini masih kabur, ha! tersebut dapat menjadi sumbangan berarti bagi umat Islam.
Publication Details
InstitutionUNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
Departmentaqidah filsafat islam
Item ID2982
Deposited14 Sep 2023 03:36
Actions
Permalink
Statistics

Statistics Downloads of this Document

Downloads per month in the last year

View more statistics