Search for collections on UNIDA Gontor Repository

Konsep Kalimat Sawa' dalam Hubungan Antaragama: Analisis Komparatif Pandangan Hamka dan Nurcholish Madjid

Armayanto, Harda (2022) Konsep Kalimat Sawa' dalam Hubungan Antaragama: Analisis Komparatif Pandangan Hamka dan Nurcholish Madjid. Al-Misykah: Jurnal Studi Al-Quran dan Tafsir, 3 (2). pp. 199-223. ISSN -

[img] FILE TEXT (Konsep Kalimat Sawa' dalam Hubungan Antaragama: Analisis Komparatif Pandangan Hamka dan Nurcholish Madjid)
11. Konsep Kalimah Sawa__Harda Armayanto.pdf - Published Version
License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (326kB)
[img] FILE TEXT (Cek Plagiarisme)
11. Konsep Kalimat Sawa' dalam Hubungan Antaragama_ Analisis Komparatif Pandangan Hamka dan Nurcholish M-1-32.pdf

Download (455kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan konsep kalimat sawa’ dalam hubungan antaragama dari perspektif Hamka dan Nurcholish Madjid. Kalimat sawa’ adalah konsep yang berasal dari al-Qur’an surah Ali Imran: 64, yang kerap dipergunakan sebagai pendekatan dalam hubungan antaragama. Akan tetapi, para cendekiawan berbeda pendapat mengenai konsep ini. Ada yang menjadikan paham pluralisme agama sebagai landasannya, dan ada yang menolak itu dengan mengatakan bahwa konsep ini adalah penegasan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang diridai Allah. Kedua pemikiran yang berbeda itu dapat ditelusuri contohnya pada dua cendekiawan terkemuka Indonesia, yaitu Hamka dan Nurcholish Madjid. Konsep ini menarik untuk dikaji lebih mendalam sebab ia diproyeksikan menjadi salah satu pendekatan dalam hubungan antaragama. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan berbasis pada data kepustakaan (library research), baik cetak maupun digital. Dengan metode analisis komparatif, penulis menjabarkan pandangan kedua tokoh tersebut untuk kemudian dianalisis dan diperbandingkan sehingga terlihat corak pemikiran dari kedua tokoh tersebut. Dari sini ditemukan bahwa menurut Hamka, kalimat sawa’ yang dimaksud dalam al-Qur’an adalah sebagai ajakan kepada kelompok Ahli Kitab untuk kembali kepada tauhid, sehingga Islam diposisikan sebagai satu-satunya agama yang benar. Sementara Nurcholish Madjid menafsirkan bahwa kalimat sawa’ sebagai upaya titik temu (common platform) antara berbagai agama. Konsep ini berkait dengan konsep al-Islam sebagai sikap berserah diri kepada Tuhan, sehingga klaim kebenaran tidak hanya dimonopoli oleh satu agama tertentu. Meski terdapat perbedaan, persamaan keduanya adalah bahwa konsep kalimat sawa’ menjadi sebuah pendekatan yang tepat untuk hubungan antaragama.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Kalimat Sawa’, Hubungan Antaragama, Hamka, Nurcholish Madjid
Subjects: 23rd Dewey Decimal Classification > 200 – Agama > 200 - Agama > 200 Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor > Studi Agama Agama
Depositing User: PAK Fakultas Ushuluddin
Date Deposited: 05 Oct 2024 05:46
Last Modified: 05 Oct 2024 05:46
URI: http://repo.unida.gontor.ac.id/id/eprint/3356

Actions (login required)

View Item View Item